TRIBUNNEWS.COM - Dua wonderkid Indonesia, Bagus Kahfi dan Bryliana Aldama, sebentar lagi bakal merumput di kompetisi Eropa.
Brylian Aldama selangkah lebih dulu dinyatakan resmi bergabung dengan klub asal Kroasia, HNK Rijeka.
Baca juga: Para Pemain Indonesia yang Dicampakkan FC Utrecht, Bagus Kahfi Bisa Lebih Cepat Tembus Tim Utama
Brylian Aldama dikontrak oleh HNK Rijeka selama 18 bulan dan akan memulai perjuangannya dari tim U-19.
Langkah tersebut tak berselang lama disusul Bagus Kahfi yang merapat ke klub Belanda, FC Utrecht.
Baca juga: Hal Ini Bikin Keberangkatan Bagus Kahfi ke Belanda Terancam Tertunda
Sama seperti Brylian, Bagus akan diuji dulu dengan bermain di tim muda FC Utrecht, Jong Utrecht, yang bermain di Eerste Divisie.
Pemain berambut Kribo itu akan dikontrak selama 1,5 tahun dengan opsi perpanjangan kontrak 2 tahun.
Mengetahui kabar dua mantan anak asuhnya saat di timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini berharap pintu kesuksesan mengiringi karier Bagus dan Brylian.
Fakhri Husaini berpesan kepada keduanya agar memanfaatkan kesempatan bermain di Eropa dengan baik.
Ia juga meminta mereka fokus untuk menimba ilmu di Benua Biru dan menjauhi segala kegiatan yang bisa berdampak buruk bagi karier.
Terbaru, dalam unggahan di akun media sosialnya, Fakhri berharap pencapaian Bagus dan Brylian dapat diteruskan eks anak asuhnya yang lain serta para pesepak bola muda Tanah Air.
Baca Juga: Kabar Pilar Timnas U-19 Indonesia di Eropa
"Setelah Bagus dan Brylian, semoga ada lagi di antara mereka yang akan berkarier di luar negeri," ucapnya seperti dilansir dari akun Instagram @coachfakhri.
Lebih lanjut, Fakhri turut menyinggung keberadaan kompetisi usia muda supaya memperlancar banyaknya putra Indonesia yang berkiprah di luar negeri.
Seperti diketahui, saat ini roda kompetisi Elite Pro Academy (EPA) yang diusung PSSI tengah mandek.
EPA yang mempertandingkan kelompok usia 16 dan 18 tahun belum memulai kick off pada musim 2020 dan belum diketahui kapan dilanjutkan.
"Berapa banyak anak-anak Indonesia yang akan menyusul Bagus dan Brylian tergantung pada seberapa bagus PSSI mengelola kompetisi untuk pemain usia muda," tutup mantan pemain Timnas Indonesia itu.