Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disiplin sejak di usia dini telah diajarkan kepada Diego Aslan sejak berumur 6,5 tahun.
Di usia 10 tahun, bocah bernama lengkap nama Muhammad Diego Aslan Alfathi menyita perhatian.
Murid SSB Palapa Mavericks berusia 10 tahun ini berhasil memecahkan rekor juggling terlama mengalahkan pesaingnya yang rata-rata berusia 12 hingga 16 tahun di acara Youth Fun Juggling Competition 2020, yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora Republik Indonesia beberapa waktu lalu.
Buah hati pasangan Syafrianto-Novianti ini mencatatkan waktu 1 jam 13 detik.
Pelatih SSB Palapa Mavericks, Muhammad Bayu Marta mengatakan, pencapaian siswa didiknya tersebut merupakan buah kepercayaan orang tuanya.
"SSB Palapa Mavericks tidak sendiri dalam hal ini. Peran orang tualah yang utama, bagaimana mereka bisa mendukung dan memotivasi sang anak," tutur Bayu.
Lanjutnya mengenai keberhasilan Diego mahir menimang-nimang bola dengan kaki, tak akan berhasil jika 3,5 tahun silam Syafrianto (ayah Diego) menolak usulannya untuk mengajarkan juggling pada Diego.
Justru kepercayaan orang tua kepada pelatih, serta kerja sama di luar lapangan untuk mengawasi siswa membuat siswa didik SSB Palapa Mavericks khususnya Diego mampu meraih prestasi.
"Saya kira di semua SSB sama. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan si buah hati. Namanya usia dini, perlu support, bimbingan sembari mengajarkan disiplin dalam hidup. Apakah belajar, latihan dan keseharian di rumah," tutur Bayu.