TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, mengaku terkesan dengan kepercayaan diri AC Milan setelah berhasil membobol gawang timnya hanya dalam waktu 6 detik.
Sassuolo menelan kekalahan saat menjamu AC Milan dalam laga pekan ke-13 Liga Italia 2020-2021 pada Minggu (20/12/2020) pukul 21.00 WIB.
Baca juga: AC Milan dan Juventus Jadi Tim Paling Tangguh se-Eropa, Seperti Lupa Rasanya Kalah
Berduel di Stadion Mapei, Sassuolo ditumbangkan AC Milan dengan skor 1-2.
Petaka untuk tim tuan rumah bahkan sudah dimulai hanya dalam waktu kurang dari satu menit.
Gawang mereka dibobol AC Milan melalui Rafael Leao saat laga baru berjalan selama 6,7 detik.
Adapun gol kedua AC Milan diciptakan Alexis Saelemaekers pada menit ke-26.
Sementara itu, Sassuolo berhasil membalas satu gol lewat aksi Domenico Berardi pada menit ke-89.
Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, mengaku terkesan pada kepercayaan diri Rossoneri dalam laga tersebut.
Menurut De Zerbi, Milan telah menunjukkan diri sebagai tim yang kuat.
Namun, juru taktik asal Italia ini menilai bahwa timnya kebobolan dengan terlalu mudah dan dia siap bertanggung jawab atas kekalahan yang mereka alami.
Dia juga mengaku akan mengevaluasi skuadnya dan mendorong anak-anak asuhnya untuk bermain lebih percaya diri.
Baca Juga: Aksi Rafael Leao Pada Detik ke-6,2 Bikin Kaget Sassuolo, AC Milan Unggul di Babak Pertama
"Kami bisa kalah melawan tim Milan ini, mereka sangat percaya diri saat ini," kata De Zerbi, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Mereka membuat saya terkesan. Mereka sadar bahwa mereka merupakan tim yang kuat dan para pemain itu telah menunjukkannya."
"Namun, terlalu mudah bagi mereka untuk mencetak gol dan saya yakin tanggung jawab atas kekalahan hari ini adalah milik saya."
Baca Juga: Darurat Lini Tengah AC Milan Bisa Bikin Calhanoglu jadi Regista Dadakan, Pioli Wajib Putar Otak
"Ada beberapa pemain saya yang tidak melihat diri mereka sekuat yang saya lihat."
"Mungkin saya bertanya terlalu banyak dan saya melihat beberapa di antaranya lebih kuat dari apa yang sebenarnya. Saya perlu menganalisis situasinya dengan benar."
"Saya tidak suka aturan ketika saya masih muda, mungkin saya perlu memberi anak-anak asuh saya sedikit napas. Mereka orang-orang yang serius, yang memiliki sikap yang benar."
"Terkadang kepercayaan diri dibutuhkan dan akan lebih baik untuk tidak peduli tentang kesalahan, bermain tanpa rasa takut," ujarnya mengakhiri.