News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Main Bareng Van Dijk, Bonucci & Chiellini, Matthijs De Ligt Belajar Banyak dan Sukses Bikin Iri

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek muda Juventus, Matthijs De Ligt berkesempatan main dengan tiga figur pemain belakang tanggu dalam diri Virgil Van Dijk, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini - Bek Juventus asal Belanda, Matthijs De Ligt (tengah), mengoper bola di bawah tekanan penyerang Serbia Fiorentina Dusan Vlahovic (kiri) saat pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus vs Fiorentina pada 22 Desember 2020 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Bek muda milik Juventus, Matthijs De Ligt kemungkinan besar menjadi pemain belakang paling beruntung di dunia saat ini.

Pasalnya, Matthijs De Ligt tercatat pernah bermain bersama para bek kelas dunia dalam diri Virgil Van Dijk, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.

De Ligt mendapati pengalaman berharga itu dalam pertandingan dan ajang yang berbeda.

Pemain berusia 21 tahun itu berkesempatan bersanding dengan Virgil Van Dijk kala keduanya membela Timnas Belanda.

Baca juga: Hilir Mudik Morata yang Kini Nyetel dengan Juventus & Chiellini Bersiap Bela Bianconeri

Baca juga: Tradisi Campione DInverno Untungkan AC Milan, Hegemoni Juventus jadi Bukti

Baca juga: Juventus Sudah Terpuruk Tambah Dilema Pula, Soal Cristiano Ronaldo & Barisan Attacante

Nama keduanya bakal sulit digeser oleh siapapun jika De Ligt dan Van Dijk dalam keadaan fit.

Kombinasi antara skill cekatan dan pengalaman Van Dijk sebagai bek senior dan determinasi dan pembacaan permainan yang baik dari De Ligt membuat Timnas Belanda seakan menemukan durian runtuh.

Sementara itu, nama Bonucci dan Chiellini bersanding bersama De Ligt lantaran ketiganya berkecimpung di satu klub yang sama.

Juventus benar-benar beruntung memiliki ketiga bek andal ini.

Seakan proses regenerasi Bianconeri di sektor belakang tak akan mengalami kendala berarti.

Jika De Ligt bertahan di Stadion Allianz untuk beberapa waktu kedepan.

Duo bek internasional Italia, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini memang tak perlu diragukan lagi kualitasnya.

Keduanya dipercaya mengawal lini belakang Juventus dan Timnas Italia untuk beberapa tahun belakangan.

Meski usia tak lagi muda, Bonucci dan Chiellini mampu menyesuaikan diri.

Baca juga: Waspadalah AC Milan, Inter Mulai Serius Kejar Scudetto Liga Italia, Nasib Conte Dipertaruhkan

Dan membuat kiprah mereka awet di kancah tertinggi persepak bolaan Eropa.

Keduanya juga tak perlu ragu bila mulai menimbang opsi untuk pensiun dari dunia sepak bola.

Pasalnya, nama Matthijs De Ligt siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan lini belakang Juventus.

Tanggapan De Ligt

De Ligt sendiri juga sadar dirinya memiliki kesempatan langka untuk bisa bermain dengan ketiga bek tangguh dan luar biasa itu.

Dikutip dari laman Tuttosport, mantan wonderkid Ajax Amsterdam ini membeberkan kesan yang didapatkan dari ketiga figur bek senior itu.

De Ligt memulai dengan melontarkan pujian setinggi langit untuk duo rekannya di Juventus, Bonucci dan Chiellini.

Menurutnya, ia tak bisa meminta hal yang lebih baik lagi selain bermain dengan sosok bek yang bakal jadi pantuan siapapun pelaku sepak bola.

"Saya benar-benar beruntung bisa bermain dengan pemain yang akan saya lihat di TV," ungkap De Ligt.

"Jika saya menjadi pemain muda di luar sana, saya akan menonton keduanya untuk belajar menjadi bek yang baik," sambungnya.

De Ligt memiliki kesan tersendiri ketika bermain dengan Bonucci dan Chiellini.

Baca juga: Inter Milan Berbenah, Tak Hanya Targetkan Papu Gomez, Nerazzurri Goda Rodrigo De Paul

Menurutnya, Bonucci memiliki kemampuan luar biasa dalam mendikte tempo permainan tim.

"Bonucci sangat hebat dalam hal mendikte tempo permainan."

"Jadi, saya selalu menanyakan banyak hal tentang apa yang dia lakukan," ujar De Ligt.

Chiellini juga meninggalkan kesan tersendiri bagi pemuda 21 tahun.

"Sama halnya dengan Chiellini, ia sangat handal untuk mencetak gol, saya berusaha belajar darinya juga," katanya.

"Saya juga bermain bersama Van Dijk di Timnas," tukas De Ligt.

Boleh jadi, jalan yang diperoleh De Ligt ini menimbulkan banyak rasa iri untuk pesepak bola lain.

Namun, ia nampaknya tak terlalu ambil pusing dengan hal itu.

Dan memilih mengambil pelajaran dan hal baru dari para seniornya itu.

De Ligt juga mengatakan penting bagi dirinya untuk menemukan ciri khas permainannya sendiri.

Alih-alih hanya menjadi peniru.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini