Dan saling mempercayai rekan setimnya satu sama lain.
Hal itu turut membantu tim yang bermarkas di Old Trafford ini untuk bisa berbicara banyak di kompetisi Liga Inggris.
Manchester United sendiri cenderung memiliki skuad yang gemuk.
Artinya, tim Setan Merah kini dihuni pemain-pemain yang bersaing di setiap posisi.
Menurut De Gea, persaingaan di dalam tim tak membuat para pemain saling menjauhi.
Kebalikannya, rasa saling percaya di kubu Manchester United malah makin terasa.
"Kami memiliki skuad yang besar. Kami percaya semua pemain yang ada di sini," ujar De Gea.
"Jika kami melakukan pergantian, itu berarti kami mempercayai para pemain kami."
"Seluruh skuat Setan Merah siap turun ke lapangan, jadi itu bagus melihat seorang pemain bermain di satu pertandingan, kemudian diistirahatkan di partai selanjutnya," lanjutnya.
Baca juga: Manchester United Tak Kalah di 9 Laga Liga Inggris, Setan Merah jadi Ancaman, Ole: Jadikan Kebiasaan
David De Gea sendiri tak lepas sepenuhnya dari bayang-bayang rotasi pemain.
Nama Dean Henderson sewaktu-waktu siap mencuri kesempatan yang diberikan Ole Gunnar Solskjaer jika ia dipercaya turun.
Penampilan ciamik Henderson kala berseraga Sheffield United tak mungkin lepas dari pengamatan Solskjaer begitu saja.
Namun, hingga kini, nama David De Gea lebih sering menghiasi daftar 11 pemain di starting eleven.
Terutama di laga-laga penting yang dihadapi Manchester United.
Dean Henderson diberikan kesempatan untuk beraksi oleh Solskjaer dalam laga tertentu yang tak membutuhkan tensi tinggi.
(Tribunnews.com/Guruh)