TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Chelsea terlihat cukup menurun dalam beberapa laga terakhir, dimana hal itu membuat masa depan Frank Lampard terguncang.
Lampard harus menelan kekecewaan setelah timnya tampil inkonsisten dalam 5 laga terakhir di Liga Inggris.
Chelsea hanya mampu mendulang empat poin saja dalam periode tersebut.
Baca juga: Tiga Wonderkid Penyelamat Mikel Arteta yang Bikin Arsenal Mulai Bangkit di Liga Inggris
Baca juga: Arsenal yang Bangkit, Chelsea yang Terbenam
Raihan tiga kekalahan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan bukanlah sesuatu yang bagus bagi tim sekelas Chelsea.
Apalagi Chelsea telah menginvestasikan biaya kurang lebih dari 200 juta poundsterling musim panas lalu.
Oleh karena itulah, performa menurun yang diperlihatkan Chelsea membuat isu didepaknya Lampard cukup panas.
Apalagi Chelsea disebut sudah mengincar Thomas Tuchel jika memang harus memberhentikan Lampard dari tugasnya.
Terlepas dari berbagai isu yang beredar, manajemen Chelsea masih tetap percaya bahwa Lampard sebagai orang yang tepat.
Baca juga: JADWAL Liga Inggris Chelsea vs Manchester City, Kai Havertz Cadangan Lagi, Lampard?
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Chelsea Tengah Krisis, Lampard Butuh Kemenangan!
Hal itu disampaikan oleh salah satu pakar transfer di daratan Eropa, Fabrizio Romano.
Jurnalis ternama asal Italia itu menginformasikan Chelsea masih mendukung Lampard.
"Saat ini, Chelsea masih mendukung Frank Lampard, mereka perlu mengubah permainan di lapangan bukan di pelatih," ungkap Fabrizio Romano melalui saluran podcast andalannya.
"Mereka tahu musim ini gila, mereka tahu bahwa tim ini butuh waktu, tapi Lampard juga perlu mengubah performa Chelsea di lapangan,".
Chelsea tercatat harus kalah dalam tiga pertandingan tandang secara beruntun mulai dari melawan Everton, Wolves, dan Arsenal.
Terakhir, Chelsea hanya mampu mendulang satu poin setelah ditahan imbang 1-1 oleh Aston Villa di Stamford Bridge.
Posisi Chelsea yang sempat berada pada empat besar terlempar ke urutan keenam dengan koleksi 26 poin di Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)