TRIBUNNEWS.COM - Frank Lampard kini tengah menghadapi situasi cukup pelik dalam karier kepelatihannya bersama Chelsea.
The Blues, julukan Chelsea, sedang dalam sorotan lantaran performa mereka yang terus-terusan jeblok di kancah Liga Inggris musim ini, terutama dalam beberapa laga terkahir.
Menilik kebiasaan Frank Lampard dalam menyusun tim, sang pelatih sepertinya tak memiliki masalah terkait lini belakang The Blues.
Baca juga: Jaga Asa Juara Liga Inggris, Chelsea Benahi Posisi Striker, Abraham & Giroud Terancam Dilepas
Baca juga: Aston Villa vs Liverpool, The Villans Dihantam Covid-19, Mainkan Tim U23 jadi Pilihan
Hal itu tercermin dari susunan pemain belakang yang kerap diturunkan Chelsea dalam berbagai pertandingan.
Diketahui, lini belakang The Blues menjadi satu di antara lini yang mendapat perhatian lebih Frank Lampard dalam bursa transfer musim panas lalu.
Mengutip laman Football London, The Blues sekiranya mendatangkan dua punggawa untuk menambah kualitas di sektor itu.
Nama-nama anyar seperti Thiago Silva dan Ben Chilwell sengaja didatangkan The Blues untuk menambah kokoh lini belakang.
Yang sebelumnya sudah dihuni bek jempolan dalam diri Kurt Zouma, Cesar Azpilicueta, dan Marcos Alonso.
Ketiga nama yang disebutkan terakhir turut menjadi tulang punggung Chelsea dalam mengarungi kancah Liga Inggris musim lalu.
Namun, Frank Lampard masih belum puas dengan kuantitas dan kualitas sektor belakang, sehingga datanglah dua pemain anyar The Blues.
Ditambah dengan nama Reece James yang diorbitkan Lampard.
Kuartet Reece James, Kurt Zouma, Thiago Silva, dan Ben Chilwell benar-benar menjadi pilar andalan sang pelatih untuk mengawal benteng pertahanan The Blues.
Seiring berjalannya roda kompetisi, keempatnya makin sering dipasangkan bersama.
Baca juga: Manchester City Mulai Tampil Memukau, Pep Guardiola Sukses Kembalikan Rasa Lapar The Citizens
Dan otomatis menambah rasa saling memahami dan pengertian antar keempat pemain belakang handal itu.
Figur James dan Chilwell juga rajin membantu penyerangan Chelsea, dengan menyisir sektor masing-masing.
Berperan sebagai bek sayap modern, keduanya memiliki kualitas umpan silang, kecepatan, dan dribel yang mumpuni untuk merepotkan lawan.
Begitu pun dengan duo Zouma dan Thiago Silva, keduanya nampak sangat lugas dan cekatan dalam mengawal lini pertahanan Chelsea.
Perpaduan pengalaman dan kekuatan fisik menjadi senjata andalan keduanya untuk menghentikan lawan yang coba mengancam gawang The Blues.
Kombinasi keempat pemain ini di lini belakang memberi andil besar dalam kiprah gemilang Chelsea.
Khususnya di awal-awal Liga Inggris musim ini.
Namun, hal yang sama tak terjadi di lini depan.
Frank Lampard sering melakukan bongkar pasang personel dan strategi untuk meramu kekuatan lini serang The Blues.
Nama Timo Werner, Tammy Abraham, Olivier Giroud, dan Hakim Ziyech menjadi figur yang sering mondar-mandir di daftar susunan pemain Chelsea.
Bisa dikatakan hanya sosok Hakim Ziyech yang paling konsisten mengisi daftar pemain utama yang diturunkan Lampard.
Peruntungan Ziyech tak bertahan lama lantaran dirinya mesti mengalami cedera di awal bulan Desember 2020 lalu.
Baca juga: Menang dari Manchester United jadi Titik Balik Manchester City Musim Ini, Pep Guardiola Kian Pede
Hal yang turut menghambat performa dan kontribusi untuk Chelsea.
Lampard pun ikut pusing dengan cederanya Ziyech.
Mantan punggawa West Ham itu seperti tak punya pendirian dalam menentukan siapa yang bertindak sebagai juru gedor Chelsea.
Serta menentukan strategi yang tepat untuk para strikernya dapat moncer dan mencetak banyak gol.
Werner sering digeser ke posisi winger kiri, dan pos penyerang tengah masih jadi rebutan antara Abraham dan Giroud.
Frank Lampard mesti segera menemukan susunan terbaik untuk lini depannya.
Layaknya sang pelatih dengan cepat menemukan kuartet terbaik bagi lini belakang.
Bukan tidak mungkin, jika kestabilan berhasil tercipta di lini depan, Chelsea akan mampu berbicara banyak di kancah Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Guruh)