Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi pelik terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia. Sejak Maret 2020 lalu, seluruh pertandingan telah ditunda hingga saat ini.
Parahnya, rencana segera melanjutkan kompetisi selalu berubah. Awalnya, Juli, kemudian diisukan ke Agustus, Oktober, bahkan Februari 2021.
Namun nasib malang justru menghampiri seluruh kontestan akibat tidak diberikannya izin oleh kepolisian hingga saat ini.
Beberapa klub pun mulai melakukan manuver akibat tidak seimbangnya pemasukan serta pengeluaran tim. Mulai dari pemotongan gaji hingga terbaru adalah membubarkan tim.
Tak hanya itu, pesepak bola pun mulai mengeluarkan suaranya di sosial media.
Tagar #AyoMainLagi ramai dibahas di sosial media, dimana tagar ini muncul dari buah pikiran "membayangkan negara paling fanatis dengan sepak bola, tapi tak memiliki kompetisi sepak bola,".
Sebut saja Mark Klok, Marko Simic dan Marco Motta dari Persija Jakarta yang melakukan hal sama di postingan mereka.
Hal serupa pun dilakukan oleh puluhan pemain Liga 1 lainnya.
Ramainya #AyoMainLagi, pun dianggap wajar oleh The Jakmania, suporter Persija Jakarta.
Diky Soemarno, selaku ketua umum The Jakmania pun memberikan tanggapannya.
"Wajar jika pemain menyuarakan isi hatinya. Mereka sebagai pemain sepak bola, profesinya terancam karena tidak ada pertandingan sepakbola. Jadi wajar jika itu disuarakan oleh pemain-pemain dan keluarga sepakbola," ujarnya.
The Jakmania sendiri terus memberikan dukungan moril kepada pemain Persija agar mampu melewati masa sulit ini.
Menurut Diky, The Jakmania setuju dengan sikap klub, yang meminta kepastian kompetisi kepada PSSI dan PT.LIB selaku operator liga.
"Yang diinginkan adalah ada kejelasan soal sepak bola Indonesia. Kami setuju dengan sikap dari Persija," tutupnya.