Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Simson Rumahpasal, legenda timnas sepak bola Indonesia era 70-an memberikan wejangan kepada pesepak bola Indonesia saat ini agar tidak cepat berpuas diri.
Menurutnya, sebagai pesepak bola, torehan semestinya tak cukup hanya bicara tentang ekonomi, tetapi bagaimana bisa berprestasi secara individu, klub dan terutama membawa timnas Indonesia juara.
Terkhusus membela Timnas Indonesia, Simson mewanti-wanti agar pemain timnas tidak mencoreng lambang Garuda Didada.
"Jika dibandingkan, pemain di era kami kebanggaan tak hanya lewat kata-kata. Tetapi ada harga yang harus dibayar jika masuk ke timnas, yaitu mengerahkan kemampuan terbaik dan menjaga standar permainan itu," ujar Simson kepada Warta Kota, saat bertemu di Joglo, Jakarta Barat pekan lalu.
Lanjutnya, fisik dan disiplin pun benar-benar diperhatikan kala itu.
Tak heran, jika pemain kelahiran Lohiatala, Seram, Maluku ini ingin melihat pesepak bola saat ini punya standar permainan yang mengesankan kala membela timnas.
"Babak kedua, pemain Indonesia sering kehilangan daya tahan tubuh. Artinya fisiknya tidak kuat. Ini pula yang dibenahi oleh pelatih saat ini (Shin Tae Yong), tapi dibalik itu, pemain tidak boleh berpuas diri dengan pencapaiannya," tambahnya.
Lekas berpuas diri, dianggap oleh Simson sebagai penyebab pesepak bola sulit maju dan enggan meningkatkan perjuangannya.
"Mentalnya harus diubah, jika ingin berkarir lama dan konsisten, artinya jangan berpuas diri, tetap meningkatkan kualitas diri," tutupnya.