News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Cerita Unik di Balik Selebrasi Memanah Ala Bomber Manchester United Edinson Cavani

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edinson Cavani merayakan gol ke gawang Fulham di laga Fulham Vs Manchester United di Craven Cottage, Rabu (20/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Ada kisah unik di balik selebrasi memanah ala striker Manchester United, Edinson Cavani.

Edinson Cavani tampil luar biasa dalam kemenangan 2-1 Manchester United lawan Fulham di Craven Cottage pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat atau Kamis pukul 03.15 WIB.

Man United dikejutkan dengan gol cepat Fulham di menit ke-5 oleh Ademola Lookman.

Baca juga: Ada Peran Bruno Fernandes yang Bikin Paul Pogba Melempem Jadi Moncer di Manchester United

Di menit ke-21, Man United mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol dari Cavani dan skor bertahan hingga babak pertama usai.

Gol kemenangan Man United dicetak Pogba lewat kaki kirinya di menit ke-65.

Edinson Cavani mengisahkan latar belakang kenapa dia selalu melakukan selebrasi seperti sedang memanah ketika merayakan gol.

Baca juga: Bruno Fernandes Punya Catatan Mengesankan di Antara Pemain Manchester United dalam 4 Hal

"Ceritanya sedikit panjang dan terbungkus dalam sejarah negara kami (Uruguay), dan penduduk asli, Charruas," kata Cavani saat menjelaskan arti selebrasi golnya dilansir Bolasport.com dari Manutd.com.

"Ketika putri kecil saya, India, lahir, namanya hanyalah referensi kecil untuk orang asli Uruguay, Charruas."

"Jadi panah yang saya keluarkan dan kemudian saya tembakkan adalah selebrasi gol yang merangkum hal ini: campuran dari nama putri saya dengan adat masyarakat di negara saya."

"Selebrasi gol ini memiliki arti yang penting, dan ketika Eric (Bailly) mengingatkan saya untuk melakukannya, saya pastikan akan selalu mengambil panah dan menembaknya," ujar Cavani.

Charruas merupakan orang Indian asli Amerika Selatan yang mendiami padang rumput di sekitar Rio de la Plata (di Uruguay, Brasil dan Argentina).

Mereka dideskripsikan oleh Ensiklopedia Britannica sebagai "pemburu dan pengumpul".

Setelah diperkenalkannya kuda, mereka hidup dengan berburu hewan liar.

Mereka pejuang yang ganas dan pemburu yang baik, yang menggunakan bolas, sling (sejenis senjata lempar), dan tombak sebagai senjata mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini