Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pelatih Timnas Indonesia putri yang juga legenda sepakbola Indonesia, Rully Nere menilai mandeknya kompetisi sepakbola berdampak buruk bagi keberlangsungan sepakbola Indonesia.
Menurutnya kompetisi yang terhenti hampir satu tahun ini menghapus satu generasi sepakbola Indonesia.
“Kalau kita bicara perkembangan sepakbola kan berarti muaranya kompetisi. Jadi tidak ada kompetisi, percuma saja kita latihan apa pun. Kalau tidak kompetisi ya, habis semua, sekarang ini berarti hilang satu generasi,” kata Rully Nere saat dihubungi Tribunnews, Senin (25/1/2021).
Baca juga: VIDEO Shin Tae-yong Memang Jago, Bikin Gol Lewat Tendangan Bebas Melengkung
Rully menyadari, terhentinya kompetisi ini karena faktor keselamatan (pandemi Covid-19) dan hal itu adalah yang paling utama. Akan tetapi, ia melihat masih ada cara agar kompetisi berjalan tapi tetap aman.
Untuk itu ia pun meminta kepada seluruh jajaran baik dalam hal ini PSSI, PT LIB dengan pemerintah duduk bersama melihat secara luas dampak dari berhentinya kompetisi.
Baca juga: Asnawi Mangkualam Jadi Pemain ke-5 Alumni Timnas U-19 Era Indra Sjafri yang Berkarier di Luar Negeri
Pasalnya, bukan cuma pesepakbola dan pelatih saja, para pelaku sepakbola lainnya dikatakan Rully Nere juga terkena imbasnya terutama dalam hal perputaran ekonomi.
“Yang bergantung dengan kompetisi sepakbola bukan cuma pemain dan pelatih, di luar sana ada pedagang yang jual kaos bola, jual makanan minuman, terus orang-orang yang kerja di klub. Jadi saya harap bisa mulai lagi, ekonomi buat mereka juga pulih lagi,” kata Rully.
“Kompetisi tidak ada, latihan saja juga tidak bisa makanya ini harus dipikirkan semua jajaran. Insan olahraga dan pemerintah harus duduk bersama mencari solusi terbaik bagi kompetisi kita,” pungkasnya.