TRIBUNNEWS.COM - Barcelona sepertinya akan kembali dilanda gelombang konflik internal.
Hal itu dipicu bocornya informasi detail yang cukup rahasia terkait nilai kontrak dan gaji megabintang mereka, Lionel Messi.
Dalam informasi itu, disebutkan, Lionel Messi disebutkan menerima nilai kontrak dan gaji bukan lagi ratusan miliar, melainkan triliunan.
Baca juga: Gaji Triliunan Lionel Messi di Barcelona Terungkap ke Publik, Bisa Buat Beli 11 Cristiano Ronaldo
Hal ini jelas menjadi sorotan di tengah kabar mengkhawatirkan soal kondisi keuangan Barcelona.
Belum diketahui siapa yang membocorkan nilai kontrak Messi, yang jelas pelatih Ronald Koeman menganggap hal itu sebagai aksi jahat.
Baca juga: Ronald Koeman Marah dan Lontarkan Ancaman Saat Kontrak Gila-gilaan Lionel Messi Terekspos
Soal itu, Presiden LaLiga, Javier Tebas, ikut buka suara soal kontrak "raksasa" Lionel Messi yang disebut sebagai penyebab krisis finansial Barcelona.
Dalam beberapa hari terakhir, kontrak Messi di Barcelona memang menjadi pembicaraan hangat.
Sebuah laporan surat kabar Spanyol, El Mundo, menyebutkan bahwa megabintang asal Argentina itu mendapatkan kontrak senilai 555 juta euro atau sekitar Rp 9,4 triliun di Barcelona.
Itu merupakan nilai kontrak terakhir Messi yang disepakati pada November 2017 dan akan berakhir 30 Juni 2021.
Baca juga: Kebangkrutan Barcelona di Depan Mata, Pemain Tak Digaji Januari, Punya Utang Rp 20 Triliun!
Dalam kontrak tersebut, Barcelona sepakat membayar Messi 138 juta euro (Rp 2,3 triliun) per musim.
El Mundo menyebut, kontrak Lionel Messi di Barcelona merupakan yang terbesar dalam sejarah olahraga.
Hingga saat ini, menurut klaim El Mundo, Messi telah mendapatkan 511 juta euro (Rp 8,7 triliun) dari kontrak tersebut.
Besarnya kontrak Messi itu kemudian menjadi sorotan karena dinilai sebagai penyebab krisis finansial yang dialami Barcelona.
Baca juga: Ruang Ganti Barcelona Geger Soal Kabar Tak Gajian Januari, Ini Respons Ronald Koeman
El Mundo Deportivo pada Selasa (26/1/2021) melaporkan bahwa saat ini Barcelona dililit utang sebanyak 1.173 euro atau sekitar Rp 20 triliun.
Itu artinya, utang Barcelona tersebut hampir separuh dari nilai kontrak Lionel Messi.
Terkait kontrak super besar Lionel Messi dan krisis finansial Barcelona, Javier Tebas turut memberikan pandangannya.
Tebas menilai, kondisi finansial Barcelona yang mengkhawatirkan bukan disebabkan oleh kontrak Lionel Messi.
Namun, menurut Tebas, krisis finansial Barcelona merupakan imbas pandemi Covid-19 yang juga memukul dunia sepak bola.
"Situasi keuangan Barcelona yang rapuh (seperti klub besar lainnya) bukan kesalahan Messi, tapi efek COVID yang menghancurkan," kata Tebas melalui akun Twitter-nya, Senin (1/2/2021).
"Tanpa pandemi, pendapatan yang dihasilkan oleh pemain terbaik dalam sejarah bisa mengimbangi biaya itu," imbuhnya.
"Beberapa media tidak memperlakukan masalah ini secara adil," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden LaLiga: Krisis Finansial Barcelona Bukan karena Kontrak Messi, tapi..."