TRIBUNNEWS.COM - Bagi kalangan anak-anak, superhero yang paling difavoritkan pada umumnya ialah Batman ataupun Spiderman, namun berbeda halnya dengan Pablo Aimar sewaktu kecil
Bersama teman-temannya, Pablo Aimar mengakui bahwa sewaktu kecil sosok mendiang Diego Maradona lah yang dielu-elukan sebagai superhero.
Dalam dunia sepakbola, menjadi hal yang sangat biasa jika seorang pemain sepakbola mengidolakan pemain lainnya atau legenda di sebuah klub sebagai inspirasi dalam menampilkan performa terbaiknya di atas lapangan.
Tak terkecuali dengan Pablo Aimar yang mengaku sangat mengidolakan Diego Maradona.
Baca juga: Beredar Rekaman Suara Soal Diego Maradona Diberi Bir dan Mariyuana Sebelum Meninggal
Baca juga: VIDEO Begini Kondisi Diego Maradona Sebelum Meninggal, Ada Benjolan di Kepala
Aimar sendiri merupakan sosok pemain fenomenal yang dulu sempat memperkuat Valencia dan Benfica.
Di sisi lain, Maradona sendiri merupakan pesepakbola kesohor pada eranya, di mana deretan klub elite pernah memakai jasa mantan pemain Timnas Argentina itu.
Sebut saja Barcelona, Napoli, hingga Boca Junior.
Aimar yang saat ini bertugas sebagai pelatih Timnas Argentina U17 menyebut bahwa pda generasinya, sosok idola merupakan hal yang sama dengan tokoh fantasi dalam dunia film.
Diakuinya, sewaktu kecil, ia bersama rekan-rekannya menjadikan Maradona sebagai superhero, ketimbang memilih batman atau spiderman.
"Dia (Maradona) adalah pengaruh terbesar bagi kami yang lahir di tahun 1970-an dan 80-an," tulis Aimar, dikutip dari laman The Coaches Voice .
"Saat itu para pahlawan super sudah ada: Anda memiliki Spiderman, Batman, dan lainnya, tetapi kami semua ingin menjadi Maradona daripada pahlawan super lainnya.
Baca juga: Barcelona Murka, Angel Di Maria Dianggap Tak Sopan Merayu Lionel Messi Pindah
Baca juga: Kisah Menarik Carlos Tevez Tentang Maradona dan Makna Nomor 10 di Boca Juniors dan Juventus
Aimar pun memimpikan layaknya sebagai Maradona saat membantu Argentina menjadi juara dunia tahun 1986.
"Kami berpura-pura menjadi Maradona dan kami bercita-cita menjadi orang yang berada di sana di Piala Dunia Meksiko pada 1986, menyanyikan lagu kebangsaan dan kemudian di Piala Dunia Italia 1990, menghina orang-orang yang mencemooh lagu kebangsaan kami. Itulah Maradona bagi kami. "
"Ketika keluarga kalin banyak memebrikan pakaian superhero seperti sipderman, maka kami (di Argentina) memilih untuk dibelikan sepatu dan jersey dari Maradona," pungkas Aimar.
(Tribunnews.com/Giri)