Giallorossi tampil lebih trengginas dalam penyerangan mereka dengan tujuan dapat menyeimbangkan kedudukan terlebih dulu.
Meskipun demikian, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah bagi Roma.
Mengingat pertahanan mereka juga tak boleh kembali keropos kala menjamu tim seperti Juventus
Serigala Ibukota mencoba untuk mengubah variasis erangan mereka pada menit ke-25.
Jika pada mulanya banyak mengandalkan sisi sayap, namun mulai menit ke-25, Roma mulai banyak memanfaatkan umpan lambung.
Di sisi lain, kreativitas permainan Serigala Ibukota mulai naiks etelah mereka turut membantu serangan.
Opsi melakukan tembakan dari luar kotak pinalti jadi pilihan lain yang dilakukan anak asuh Paulo Fonseca itu.
Namun sayang sekali tak ada gol yang tercipta hingga pertandingan babak pertama usai, skor 1-0 bertahan untuk Juventus.
Babak kedua dimulai dengan Juventus yang terlebih dahulu mengambil inisiatif serangan.
Bianconeri yang mampu memimpin brkat lesakan Cristiano Ronaldo di babak pertama mencoba untuk mengamankan keunggulan mereka.
Duet Alvaro-Morata-Cristiano Ronaldo beberpa kali mampu mengancam gawang tim tamu berkat kerjasama apiknya.
Di sisi lian, kecepatan pemain dari second-line mampu mendukung pergerakan lini serang Juventus.
Sebaliknya dari kubu AS Roma, meskipun bermain dengan skema terbuka, namun kesebelasan asal Roma itu sulit untuk menciptakan peluang.
Umpan-umpan ambung yang terus menuju Borja Mayoral hingga menit ke-60 dengan mudah diantisipasi duet Bonucci-Chiellini.