"Saya tidak tahu apakah saya masalahnya atau cara saya bermain, itu benar-benar membuat saya sedih," tambahnya.
Neymar juga meluapkan kekesalannya lantaran ia dianggap sebagai anak manja dan tukang diving.
"Saya sedih mendengar pemain, pelatih, komentator, atau siapaun yang berkata 'Anda harus memukulnya','dia tukang diving','dia cengeng','dia manja', dan lain-lain."
"Itu benar-benar membuat saya sedih dan saya tidak tahu saya bisa tahan berapa banyak lagi."
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh ene10ta Érre ???????? ???? neymarjr (@neymarjr)
Baca Juga: Paris Saint Germain Terancam Tampil tanpa Dua Bintang Hadapi Barcelona
"Saya hanya ingin bahagia bermain sepak bola dan tidak lebih," lanjut Neymar dalam tulisan tersebut.
Neymar memang kerap kali mengalami cedera yang memaksanya absen cukup lama selama bermain di Paris Saint Germain.
Uniknya, hal itu sering terjadi pada waktu yang sama yakni jelang babak 16 besar Liga Champions seperti halnya saat ini.
Pada Februari 2018, ia mengalami patah jari kaki dan memaksanya absen selama hampir tiga bulan.
Hal tersebut membuat Paris Saint Germain dikandaskan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions.
Kemudian Neymar juga absen dari Januari hingga April pada 2019 dan giliran Manchester United yang membuat PSG gugur di babak 16 besar Liga Champions musim itu.