Juventus yang berhak lolos ke partai final setelah mengantongi agregat 2-1 bermodal kemenangan di leg pertama.
Namun terdapat satu catatan di leg kedua, yakni Inter Milan gagal menyelesaikan peluang dengan klinis meski mampu menguasai jalannya laga.
Saat itu intensitas serangan Nerazurri terbilang ugal-ugalan dengan membukukan 21 usaha menjebol jala gawang Juventus.
Namun dari sekian banyak tembakan yang dilakukan Lautaro Martinez dkk, hanya tiga yang on target.
Catatan tersebut jelas menjadi perhatian lebih bagi Antonio Conte.
Ia tidak menginginkan bahwa kejadian tersebut kembali terulang saat Nerazzurri menjamu Lazio.
"Kami mampu menciptakan banyak peluang dan memiliki kesempatan untuk menghindarkan diri dari kekecewaan, namun pada kenyataannya berbeda," terang Conte, dikutip dari laman Football Italia.
"Satu saya tekankan, jika anda tidak bisa memanfaatkan peluang (menjadi gol) maka nasib seperti Coppa Italia dan Liga Champions akan terulang," tambahnya.
Inter Mialn saat ini hanya menyisakan satu kompetisi yang mereka harapkan bisa meriah trofinya, yaknai Liga Italia.
Nerazzurri gagal berbicara banyak di dua ajang, Liga Champions dan Coppa Italia.
Di sisi lain, Conte menyadari bahwa kesebelasan mereka saat ini menajdi tim paling produktif di Serie A hingga pekan 21.
Namun hal tersebut tak bisa menjadi jaminan.
"Aspek positifnya kami memang menajdi yang paling banyak menjebol jala lawan (Liga Italia)."
Inter Milan sejauh ini paling 'sadis' dalam mengoyak jala lawan di Serie A dengan mengemas 51 poin.