TRIBUNNEWS.COM - Skipper Manchester United, Harry Maguire, tidak bisa dilepaskan dari performa apik Setan Merah di Liga Inggris musim ini.
Bergabung dengan Setan Merah musim lalu dari Leicester City, posisinya nyaris tidak tergantikan dan menjadi kunci di jantung pertahanan Manchester United.
Namun, musim ini, Ole Gunnar Solskjaer sedikit mengubah permainan Maguire, mantan pemain Sheffield United ini, memiliki tugas untuk membangun serangan.
Baca juga: Liga Champions - Manchester City Dekati Rekor Real Madrid dan Bayern Munchen, Apa Itu?
Baca juga: PROFIL Shola Shoretire, Pemain 17 Tahun yang Telah Merasakan Debut Bersama Manchester United
Bahkan, secara permainan, apa yang diperagakan Maguire mirip dengan yang diperagakan pemain andalan Liverpool yang kini tengah cidera, Virgil van Dijk.
Menarik melihat skema Manchester United musim ini, di mana memang masih mengandalkan sosok Bruno Fernandes sebagai motor serangan, tetapi, beberapa pemain juga menunjukkan peningkatan kualitas.
Mulai dari Fred yang muncul sebagai pemain dengan kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya, dan juga kehadiran Scott "Mc Sauce" Tominay di lini tengah membuat Setan Merah nampak melupakan kehilangan Paul Pogba di lini tengah.
Tetapi, tidak ada perkembangan yang lebih signifikan di banding apa yang ditampilkan Maguire.
Dengan permainan Manchester United yang lebih mengandalkan bola bawah dan pendek, membuat Maguire menjadi pemain pertama yang akan mendapatkan bola dari De Gea, tetapi bukan hanya itu.
Harry Maguire memiliki tugas menyerang, ketika lawan mencoba menjaga garis pertahanan, Maguire menunjukkan kemampuannya untuk menusuk ke sepertiga lapangan lawan.
Dikutip dari The Athletic, skema United mengandalkan "Down the Tunnel" atau memberikan pemain belakang ruang untuk menerobos daerah pertahanan lawan.
Celah ini diakomodasi oleh dua gelandang di pivot United, Fred-Matic atau McTominay, ruang yang diciptakan, membuat Luke Shaw dan Maguire punya ruang untuk membantu menekan pertahanan lawan dan menciptakan situasi overload.
Ditambah peran Maguire untuk berani menusuk, akan menyisakan satu pemain United dalam posisi bebas, karena penyerang lawan yang jarang melakukan track back ketika kehilangan bola.
Skema ini, adalah kunci Liverpool musim lalu, bukan hal yang baru di Liga Inggris, peran ini diemban oleh van Dijk dengan alasan yang sama.
Menciptakan situasi overload di lini depan, menjadi kunci bagi The Reds untuk mengacaukan organisasi pertahanan lawan, dan memberikan ruang bagi trisula Liverpool menciptakan ruang.
Baca juga: PROFIL Daniel James, Permata Manchester United Asal Wales, Suka Kerja Keras dan Tantangan
Baca juga: HASIL Liga Champions: Mantan Pelatih AC Milan Kecam Kartu Merah yang Diterima Atalanta
Cara ini diadaptasi Manchester United, dengan sedikit modifikasi, jika di Liverpool, mereka tidak menyisakan satu pemain di garis pertahanan kecuali Matip, United akan menyiapkan Fred dan Lindelof untuk mengantisipasi serangan balik.
Secara statistik pun, Maguire juga menjadi salah satu kunci, dikutip dari Opta, bek berusia 27 tahun ini, terlibat dalam 11 dari 53 gol Manchester United sejauh ini, dan setidaknya menciptakan 1 asis dan 2 gol.
Akurasi umpan dari Maguire pun meningkat dari 65 persen musim lalu, berkembang menjadi 68 persen di musim ini.
Meski tampil apik, catatan tetap ada untuk sosok Maguire, akurasi tackle nya cukup buruk dengan hanya 58 persen, menurun dari musim lalu yang mencatatkan 66 persen.
Masih banyak yang mempertanyakan harga Maguire yang ditebus dengan 80 Juta Poundsterling dari Leicester City dengan rapuhnya lini belakang United.
Tetapi, apa yang ditunjukkan oleh Maguire sejauh ini di bawah asuhan Solskjaer, rasanya layak menjadikannya kapten Manchester United dan juga mendapatkan sorotan lebih dibandingkan Bruno Fernandes.
(Tribunnews.com/Gigih)