TRIBUNNEWS.COM - Laga Liga Inggris pekan ke-26 antara Chelsea vs Manchester United menyisakan cerita bagi Thomas Tuchel.
Pelatih anyar Chelsea itu kembali bertemu dengan Edinson Cavani di lapangan yang sama.
Bedanya, kini keduanya berada di klub yang berbeda, dengan Cavani membela kubu calon lawan yang bakal dihadapi pada Minggu (28/2/2021) pukul 23.30 WIB.
Baca juga: Chelsea vs Manchester United: The Blues Dihantam Isu Tak Sedap soal Nasib Strikernya
Baca juga: Chelsea vs Manchester United, Kesempatan Hudson-Odoi Bayar Kepercayaan Thomas Tuchel
Tuchel tentu hafal betul dengan karakter yang dimiliki penyerang yang dijuluki El Matador itu.
Meski hanya menjalani dua musim kebersamaan di PSG, Tuchel dan Cavani menjalin kerjasama yang cukup apik.
Selain membantu PSG meraih berbagai gelar domestik, El Matador juga menjelma sebagai mesin gol tim.
Dikutip dari Transfermarkt, penyerang yang kini berusia 34 tahun itu total sudah mencetak 200 gol untuk Les Parisiens, julukan PSG.
Dimana 30 diantaranya dibuat Cavani saat berada dalam asuhan Thomas Tuchel.
Baca juga: Mengulik Senjata Ampuh Timo Werner Gapai Kesuksesan Bersama Chelsea
Tuchel pun tak semata-mata memandang kontribusi gol Cavani sebagai yang faktor utama yang membuatnya mencolok.
Juru racik strategi asal Jerman itu memuji pribadi penyerang asal Uruguay itu dalam menghadapi segala situasi.
"Di seorang yang sangat sopan dan pemalu. Namun ia juga seorang pekerja keras ulung," ungkap Tuchel dikutip dari laman Football London.
"Ia akan berada di sesi latihan paling awal dan bertahan hingga akhir.
"Hal yang sama juga berlaku saat pertandingan. Dia akan berada di atas lapangan dari awal sampai akhir. Anda benar-benar bisa mengandalkannya," sambungnya.
Baca juga: Leicester City vs Arsenal, Liga Inggris: Armada The Foxes Oleng, Jamie Vardy dkk Perlu Waspada
Baca juga: Tak Hanya Produktifitas Gol, Manchester City Punya Senjata Rahasia demi Raih Banyak Gelar
Tak hanya soal pribadinya, Tuchel juga memuji insting gol sang pemain yang luar biasa.
Cavani dianggap Tuchel seperti mengabdikan seluruh hidupnya untuk mencetak gol di semua laga yang ia mainkan.
"Dia hidup untuk mencetak gol, itu tidak perlu diragukan lagi," ujar Tuchel.
"Ketika dia mencetak gol, rasa percaya dirinya akan meningkat."
"Dia satu diantara striker nomor 9 terbaiki di dunia," lanjutnya.
Baca juga: Bedah Skuad FPL Gameweek 26: Lupakan Sejenak Vardy, Aset Barnes Lebih Menjanjikan
Pujian Tuchel itu tak hanya basa-basi semata.
Pasalnya, Edinson Cavani sudah mencetak 348 gol di sepanjang kariernya.
Masa keemasannya memang kala El Matador berada di PSG, dimana ia mencetak 200 gol disana.
Kini, Tuchel mesti memikirkan cara untuk menghentikan daya ledak Cavani di kotak penalti.
Para pemain belakang Chelsea tak boleh lengah kala diberi amanah menjaga striker bernomor punggung 7 itu.
Namun, Cavani sendiri belum pasti tampil kala Manchester United bertandang ke London.
Setidaknya ada dua sebab yang melatar belakangi hal itu.
Pertama, karena Cavani masih berkutat dengan masalah kebugaran.
Ditengah usia yang tak lagi muda, jadwal padat Liga Inggris membuatnya agak rentan terkena cedera.
Kedua, kebiasaan Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer yang gemar merotasi Cavani dengan Anthony Martial.
Bisa jadi dalam laga esok, Solskjaer malah memilih penyerang asal Prancis itu ketimbang El Matador.
Terlebih, Martial yang dalam misi membangkitkan rasa percaya dirinya sekaligus mengambil hati sang pelatih.
(Tribunnews.com/Guruh)