Mengapa? selain Edin Dzeko cs merupakan tim yang konsisten masuk dalam lima besar.
Namun mereka di musim ini menjadi kesebelasan ketiga paling loyal menjebol jala gawang tim Liga Italia.
Tercatat hingga pekan 23, Serigala Ibukota itu membukukan 47 gol, lebih banyak dua lesakan ketimbang Rossoneri.
Fakta ini jelas memaparkan bagaimana lini serang Giallorossi tak berkendala. Bahkan di laga terakhirnya melawan Braga, anak asuh Paulo Fonseca itu mampu membukukan tiga gol.
Kondisi sulit yang dialami oleh AC Milan mendapatkan perhatian dari mantan pemain mereka era 1970-an, Andrea Maldera.
Ia menyebut bahwa AC Milan saat in ibaratkan mesin yang membutuhkan pelumas untuk bisa beroperasi seperti sedia kala.
"AC Milan telah sangat mendertia, mereka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengembalikan momentum mereka ke papan atas," terangnya, dikutip dari laman Milannews.
"Saat ini AC Milan kehilangan jati diri mereka, dalam setia pertandingan banyak melakukan kesalahan dan keyakinan yang kian menurun untuk bisa memenangkan pertandingan."
Penampilan memble AC Milan juga diwarnai dengan banyaknya pemain pilar mereka yang silih berganti absen akibat cedera.
Sebut saja Ismael Bennacer, Brahim Diaz, hingga Mandzukic diprediksi masih absen di pekan 24 Liga Italia.
"Mereka sangat ingin mengubah tren permainan, namun hasilnya belum bisa terwujud."
"Ibaratkan mesin, AC Milan gagal masuk ke gigi ketiga dan membutuhkan pelumas."
AC Milan wajib menemukan formula atas situasi sulit yang mereka hadapi saat ini.
Melihat tren permainan AS Roma yang tengah menanjak, peluang AC mIlan kembali menelan kekalahan beruntun di Liga Italia bisa terjadi.