News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

PROFIL Theo Hernandez - si Kereta Kilat AC Milan, Jago Menyerang Tapi Lemah Bertahan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Prancis AC Milan, Theo Hernandez, melakukan selebrasi setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Theo Hernandez, si kereta ekspres milik AC Milan, fullback kiri Rossoneri namun rasa striker.

Pecinta sepak bola Liga Italia, khususnya penggemar AC Milan, Milanisti tentu tak asing lagi terhadap nama Theo Hernandez.

Fullback andalan AC Milan itu menjadi satu di antara pilar kebangkitan AC Milan dalam dua musim terakhir.

Bersama Rossoneri, ia mampu menyisir sisi flank kiri permainan AC Milan dengan sangat baik.

Lantas siapa sebenarnya Theo Hernandez, pilar permainan AC Milan di era Stefano Pioli.

Baca juga: Alessandro Bastoni, Pahlawan Inter Milan, Dipoles Conte, Jadi Buruan Barcelona untuk Gantikan Pique

Baca juga: JADWAL Live Streaming Verona vs AC Milan Liga Italia di RCTI, Waktunya Keluar Zonya Nyaman Rossoneri

Pemilik nama lengkap Theo Bernard Francois Hernandez itu merupakan pemin kelahiran Marseille, 6 Oktober 1997.

Ia merupakan pemain dengan posisi natral sebagai fullback kiri.

Pemain yang kini berusia 23 tahun itu merupakan jebolan akademi ATletico Madrid.

Ia bersama sang kakak, Lucas Hernandez sama-sama pernah membela klub yang berjuluk Los Rojiblancos tersebut.

Hernandez bersaudara akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Atletico Madrid.

Lucas memilih untuk berseragam Bayern Munchen. Adapun Theo Hernandez pada bursa transfer musim panas 2017 memilih berbaju perang Atletico Madrid.

Namun nahasnya, kepindahan Theo Ke Santiago Bernabeu tidak berhasil manis. Ia bahkan tersisih dan kalah saing dengan Marcelo.

Imbasnya, Los Blancos sempat meminjamkan Theo Hernandez ke Real Sociedad selama satu musim di tahun 2018.

Meksipun Theo memberikan penampilan yang gemuilang, namun El Real tetap memilih Marcelo untuk starting line-up mereka.

Hasilnya, Theo Hernandez yang mendapatkan tawaran dari AC Milan tak ambil pikir panjang untuk menerimanya.

Perlahan tapi pasti, eks Atletoico Madrid itu menunjukkan penampilan yang menawan bersama AC Milan.

Dalam sebuah analisis Calciomercato, Theo Hernandez bak kereta ekspres di mana kecepatannya sangatlah sulit untuk dihentikan pemain bertahan lawan.

Meskipun sejauh ini pemuda 23 tahun itu belum mendapatkan panggilan Didier Deschamps untuk membela Timnas Prancis, namun tidak bisa dipungkiri.

Kualitas yang dimiliki oleh Theo Hernandez menjadi satu di antara yang bek terbaik dunia saat ini.

Memiliki kemampuan menyerang yang sangat baik menjadi nilai lebih bagi eks Real Madrid itu.

Kepindahannya ke AC Milan dari Real Madrid merupakan titik awal bagaimana seorang Theo Hernandez berhasil menemukan sentuhan terbaiknya.

Tidak salah jika beberapa kalangan menyebut bahwa Theo Hernandez ialah pemain bertahan rasa striker.

Bagaimana tidak, musim lalu catatan gol yang dimiliki oleh pemuda 23 tahun itu terbilang banyak.

Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, Theo Hernandez mengemas 36 pertandingan dan terlibat dalam 12 gol AC Milan.

Rinciannya, eks Real Sociedad itu mengemas tujuh gol dan dan lima assist.

Torehan tersebut sangatlah apik bagi ukuran pemain bertahan.

Kegemilangan 'si kereta ekspres' milik AC Milan itu berlanjut di musim ini.

Theo Hernandez yang telah membukukan 33 laga menorehkan lima gol dan enam assist.

Akan tetapi, di balik kegemilangannya tampil membantu pergerakan menyerang AC Milan, Theo Hernandez bukannya tak punya cacat.

Ia memiliki kecenderungan lemah untuk bertahan.

Beberapa media di Italia pun menyoroti bagaimana ketika seorang Theo Hernandez telah naik membantu penyerangan, namun dirinya kerap kali sering telat ketika turun membantu pertahanan.

Sebagai contoh saja ialah pada laga AC Milan kontra Udinese pada pekan 20 Liga Italia.

Kala itu Rossoneri mampu membungkam Udinese lewat skor 3-2.

Namun, dua gol Udinese yang bersarang ke gawang AC Milan bisa dibilang adalah karena kesalahan Hernandez.

Pemain yang direkrut AC Milan dari Real Madrid itu sering meninggalkan posnya sehingga sisi kiri pertahanan Setan Merah berkali-kali bocor.

Gol pertama Udinese berawal dari akselerasi Kevin Lasagna mengejar bola di wilayah yang seharusnya dijaga Hernandez.

Ketiadaan sang bek kiri membuat kiper Gianluigi Donnarumma keluar jauh dari sarangnya untuk mencoba mencegat bola yang dikejar Lasagna.

Donnarumma gagal menguasai bola dan akhirnya Jens Stryger-Larsen bisa menjebol gawang AC Milan.

Gol kedua Udinese juga terjadi gara-gara Hernandez terlambat menutup pergerakan Stryger-Larsen di sisi kiri pertahanan AC Milan.

Ketidakmampuan Hernandez dalam bertahan dengan baik juga terlihat pada pekan ke-15 saat AC Milan menang 3-2 atas Bologna.

Dua gol Bologna lahir karena kesalahan Hernandez.

Bek berusia 22 tahun itu mencetak gol bunuh diri dan membuat Bologna dihadiahi penalti setelah dia melanggar Riccardo Orsolini di kotak terlarang.

Kesimpulannya, ketajaman Hernandez di sisi ofensif jelas harus mendapatkan kredit.

Namun, performa itu tampaknya mengorbankan banyak hal di sisi defensifnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini