TRIBUNNEWS.COM - Pujian setinggi langit dilayangkan oleh Antonio Cassano melihat kinerja hebat yang diperlihatkan Antonio Conte dalam membawa Inter Milan memimpin perburuan gelar scudetto musim ini.
Eks pemain Timnas Italia itu menilai peluang Inter Milan dalam memenangkan gelar scudetto musim ini sangatlah terbuka lebar.
Terlepas dari kegagalan Conte membawa Inter Milan melangkah lebih jauh dalam gelaran Liga Champions dan Coppa Italia musim ini.
Baca juga: Hasil Liga Italia: Ibarat Politisi Ulung, Antonio Conte Racik Strategi Inter dengan Demokratis
Cassano lebih memilih mengambil sudut pandang berbeda dimana dengan tersingkirnya Inter Milan dalam dua ajang tersebut membuat mereka bisa lebih fokus di liga domestik musim ini.
Terbukti sejak tersingkir dari dua ajang tersebut, Inter Milan mampu bermain lebih konsisten dan penuh percaya diri di liga domestik.
Rentetan enam kemenangan beruntun menjadi bukti performa impresif Inter Milan di kompetisi Liga Italia.
Alhasil Inter Milan berhak menduduki posisi puncak klasemen sementara Liga Italia hingga pekan 25.
Inter Milan yang telah mencetak 65 gol musim ini duduk nyaman pada posisi teratas dengan perolehan 59 poin.
Raihan 18 kemenangan, 5 imbang, dan 2 kekalahan mewarnai perjalanan hebat Inter Milan dalam mengarungi musim ini.
Tim berjuluk Nerazzurri pun memiliki selisih sebesar 6 poin dari AC Milan selaku runner-up.
Baca juga: PREDIKSI Inter Milan vs Atalanta: Adu Tajam 2 Tim Sadis di Liga Italia, Panggung Lukaku vs Muriel
Baca juga: Meski Inter Milan Terus Melesat, Ancelotti Harap AC Milan Tak Lelah Perjuangkan Scudetto
Atas hal tersebut, Cassano menyebut Inter Milan mempunyai kans besar untuk memenangkan perburuan gelar scudetto musim ini.
"Inter Milan di Italia seperti tidak memiliki saingan, hanya saja tetap mereka masih bisa kehilangan scudetto," ungkap Cassano dilansir Tutto Mercato.
"Tapi mereka memiliki kesadaran, kekuatan, dan harus mempersiapkan satu pertandingan saja dalam seminggu,".
"Itu adalah anugerah apalagi Antonio Conte telah melakukan pekerjaan yang hebat," tukasnya menambahkan.
Lebih lanjut, eks pemain AC Milan dan AS Roma tersebut menyebut di tangan Conte, takdir Inter Milan berada dalam genggamannya.
"Saya katakan bahwa jika saya harus mengkritiknya, saya akan mengkritiknya, saat ini di Inter Milan, dia penguasa takdirnya sendiri," tegas Cassano.
"Selamat untuk tim dan orang-orang seperti Alexis dan Eriksen yang akhirnya bisa memasukkan ide pelatih, dan inilah pahala besar bagi keduanya," tutupnya.
Ketika performa Inter Milan mampu melesat, justru AC Milan dan Juventus yang menjadi rival terdekatnya saat ini masih belum stabil performanya sejak pergantian tahun baru.
Sebagaimana misal AC Milan yang menjadi rival sejak awal musim terlihat sedang dalam kondisi tak baik-baik saja saat ini.
Sejak pergantian tahun baru, AC Milan tercatat hanya memenangkan enam laga saja dari 11 pertandingan yang dilakoni.
Bahkan, tim Rossoneri hanya mampu mendulang satu kemenangan dalam empat laga terakhirnya.
Permasalahan inkonsistensi yang mulai dihadapi AC Milan salah satunya akibat badai cedera yang menghantam Rossoneri.
Absennya beberapa pemain pilar mulai dari Ismael Bennacer, Zlatan Ibrahimovic, hingga Simon Kjaer membuat mereka gagal mempertahankan tren positif seperti awal musim.
Ditambah AC Milan masih berkompetisi dalam gelaran Liga Eropa, mereka harus pandai melakukan rotasi pemain.
Jika mereka tidak bisa menangani tim secara bijak dan baik maka AC Milan akan semakin tertinggal dari Inter Milan nantinya.
Baca juga: Dua Alasan Utama Mengapa Inter Milan Bisa Rusak Hegemoni Juventus & Bikin AC Milan Kecewa
Baca juga: Menganalisa Pasang Surut Performa Juventus, Skema yang Belum Jelas hingga Terlalu Ronaldo-sentris
Setali tiga uang dengan AC Milan, Juventus juga sempat mendapatkan hasil kurang memuaskan dalam sebulan terakhir.
Raihan dua kekalahan, dua kemenangan, dan satu hasil imbang mewarnai lima laga terakhir Bianconeri.
Kekalahan dari Porto pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions secara tidak langsung juga menambah beban pikiran Andrea Pirlo selaku nahkoda tim.
Hal ini mengingat Pirlo seakan-akan menerima beban tak mudah untuk membawa timnya melaju sejauh mungkin di Liga Champions.
Hanya saja memang masalah cedera yang kerap silih berganti dialami pemain menjadi ujian Juventus dalam misinya mempertahankan gelar scudetto musim ini.
Jika Pirlo juga tidak bisa menangani hal itu secara bijak, mereka akan kesulitan mengejar perolehan poin Inter Milan selaku pemuncak klasemen lainnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)