TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Juventus, Giovanni Cobolli Gigli, meyakini mantan klubnya telah mengambil langkah salah ketika merekrut Cristiano Ronaldo.
Juventus mengalami nasib tragis dalam perjalanan mereka di Liga Champions 2020-2021.
Baca juga: Juventus Tersingkir, Cristiano Ronaldo Diolok-olok, Tak Becus Jadi Pagar Betis Tendangan Bebas Porto
Juventus harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah gol tandang dari Porto.
Meski menang 3-2 atas Porto di Juventus Stadium, Selasa (9/3/2021) atau Rabu dini hari WIB, Si Nyonya Tua harus kalah secara agregat 4-4.
Baca juga: Hal Ini Bikin Cristiano Ronaldo Tampak Lebih Mengecewakan Daripada Lionel Messi
Kegagalan Juventus melenggang ke perempat final Liga Champions menjadi kedua kalinya secara beruntun.
Pada musim sebelumnya, Juventus kandas di tangan Olympique Lyon.
Ketidakmampuan Si Nyonya Tua berbicara banyak di ajang elite antarklub Eropa tersebut dinilai akibat kehadiran Cristiano Ronaldo.
Cristiano Ronaldo memantik kritik dari sejumlah pihak terutama orang-orang terdekat di lingkungan Juventus.
Baca Juga: Lionel Messi Lewat, Kylian Mbappe Pemain Termuda yang Cetak 25 Gol di Liga Champions
Sejak tiba pada musim panas 2018 dengan banderol mencapai 100 juta euro (sekitar Rp 1,73 triliun) Ronaldo justru membuat Juventus kehilangan tajinya di Liga Champions.
Padahal pihak klub bermaksud mendatangkan megabintang Portugal tersebut demi membuat tim menjadi kampiun.
Kenyataannya Ronaldo dan Juventus justru menjadi pesakitan di Liga Champions.
Ronaldo disebut-sebut menjadi biang keladi terciptanya gol kedua Porto dari tendangan bebas pada menit ke-115.
Baca Juga: Tersingkir dari Liga Champions Bikin Kesal, tapi Suntik Kepercayaan Diri Barcelona
Pada situasi tendangan bebas tersebut, Ronaldo menjadi salah satu dari tiga pemain Juventus yang menjadi pagar betis.
Ronaldo terlihat berpaling membalikkan badan ketika Sergio Oliviera melepaskan tendangan bebas mendatar.
Adapun mantan Presiden Si Nyonya Tua, Giovanni Cobolli Gigli, melancarkan kritiknya kepada pemain berusia 35 tahun tersebut.
Giovanni Cobolli Gigli mengatakan pula bahwa perekrutan Ronaldo yang dilakukan oleh Juventus telah salah sejak awal.
Baca Juga: Man United Vs AC Milan - I Rossoneri Kental akan Tradisi, Sejarah, dan Kualitas
Cobolli Gigli bahkan berani berujar bahwa Juventus semestinya melego Ronaldo.
"Ronaldo adalah perekrutan yang salah, itu jelas," kata Cobolli Gigli, dikutip BolaSport.com dari Radio Punto Nuovo.
"Saya sudah mengatakannya di hari pertama sekali dia tiba di Juventus. Dia seorang juara besar, tapi terlalu mahal."
Cobolli Gigli menganalogikan, saking mahalnya ongkos Cristiano Ronaldo, Juventus bak harus membayar sekitar 1 juta euro atau sekitar Rp 17,2 miliar per gol yang dihasilkan CR7.
"Sekarang terserah Juventus. Mereka sudah membayarnya 1 juta euro per gol."
Baca Juga: Menyedihkan, Konversi Penalti Barcelona Cuma 40 Persen Usai Lionel Messi Gagal Jadi Eksekutor
"Andrea Agnelli (presiden klub) harus kritis dengan dirinya sendiri, tapi dia tak memiliki kolaborator yang bagus."
"Klub mesti melepas Ronaldo di akhir musim dan hal yang sama berlaku untuk Fabio Paratici (direktur olahraga)," ujar Cobolli Gigli.