TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang lebih menyenangkan memiliki dilema seperti pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.
Dilema terbesar pelatih asal Norwegia ini adalah menentukan sang nomor 1 di bawah mistar gawang, antara David de Gea atau Dean Henderson.
Solskjaer harus bijak menentukan penjaga gawang di sisa musim, pasalnya setelah menghadapi Burnley, Setan Merah akan menghadapi Leeds United, Liverpool dan Leicester City.
Baca juga: Hasil Liga Eropa, Hempaskan Mimpi Granada, Manchester United Tantang AS Roma di Semifinal
Baca juga: FAKTA Menarik MU ke Semifinal Liga Eropa - Catatan 13 Tahun Silam yang Terulang & Performa Cavani
Keduanya memiliki kualitas yang nyaris serupa, bedanya, cara bermain De Gea yang lebih shoot stopper, berbeda dengan Dean Henderson yang bertipikal menutup ruang.
Usai jeda tengah musim di bulan Januari, De Gea perlahan digeser oleh Dean Henderson yang memiliki performa lebih menjanjikan.
Bukan tanpa alasan De Gea dilengserkan sebagai kiper utama, sejumlah blunder dan kesalahan dalam mengambil keputusan menjadi penyebab posisinya digeser oleh Henderson.
Puncaknya adalah ketika hasil imbang menghadapi Everton dengan skor 3-3 di Old Trafford, De Gea memiliki faktor besar dibalik gol pertama dan ketiga, tekanan besar hadir untuk kiper asal Spanyol ini di laga berikutnya.
Sebaliknya, Dean Henderson menampilkan permainan gemilang saat dipercaya sebagai pilihan utama di Piala FA ataupun Liga Eropa, konsistensi ditunjukkan kiper berusia 23 tahun usai blundernya menghadapi Sheffield united.
Solskjaer tidak menampik bahwa tidak mudah memilih salah satu diantara keduanya.
"Saya memiliki opsi dua penjaga gawang teratas dan tentu saja keduanya ingin bermain sebanyak mungkin - itu akan ditentukan berdasarkan permainan mereka," kata manajer United itu dikutip dari The Guardian.
“Mudah-mudahan kita memiliki sembilan ditambah lima pertandingan lagi, karena kita ingin terus maju di Liga Eropa, jadi saya yakin Anda akan melihat keduanya bermain dalam gawang.”
Ditambah dengan de Gea yang cuti pasca kelahiran anak pertamanya, membuat Dean Henderson memiliki waktu untuk merebut posisi utama sejak Henderson kembali dari peminjamannya di Sheffield United pada bulan Agustus.
Masa peminjaman Henderson saat itu bertepatan masa depan De Gea dipertanyakan menyusul serangkaian penampilan yang kurang meyakinkan.
Meski demikian, De Gea telah merespons dengan baik tetapi rasanya musim ini akan menjadi yang terakhir baginya di United.
Jika demikian, De Gea akan menyelesaikan masa bakti satu dekade, periode di mana ia dinobatkan sebagai pemain terbaik untuk suporter United dalam empat kesempatan.
“Kedua (penjaga gawang) tahu kami sangat menghargai mereka,” kata Solskjaer. “Ini keputusan yang sulit untuk tidak memasukkan salah satu dari mereka.”
Lalu bagaimana statistik penampilan De gea dan Dean Henderson musim ini?
Dikutip dari Whoscored, dalam 24 penampilan de Gea musim ini, mantan kiper Atletico Madrid mengemas 2,3 penyelamatan per pertandingan, sebalikan Dean Henderson mengemas 2,9 penyelamatan dari 8 laga di Liga Inggris.
Rataan penyelamatan keduanya tidak jauh berbeda,dan catatan nilai defensif keduanya pun juga tidak jauh berbeda, namun, ketika melihat kemampuan umpan dan sumbangsih untuk penyerangan, Dean Henderson menunjukkan superioritasnya.
De Gea melepaskan 18 umpan lambung ke depan secara tepat sasaran dalam 24 laga, sedangkan Dean Henderson, memiliki kuantitas jumlah umpan yang sama dengan De Gea, namun hanya perlu 8 pertandingan.
Belum lagi rataan intersep yang dilakukan Dean Henderson yang lebih banyak (12) dibandingkan De Gea (7), statistik tersebut menunjukkan bukan berarti De Gea memiliki kualitas di bawah Dean Henderson, namun Henderson jauh lebih terlibat secara permainan dibandingkan De Gea.
Sejauh ini, Henderson Solskjaer sangat terkesan dengan aktifnya sang penjaga gawang secara permainan, ia turut naik dan menutup celah ketika Maguire-Lindelof naik membantu serangan.
Waktu adalah tantangan terbesar bagi De Gea, dengan kontraknya yang akan habis akhir tahun ini, bukan tidak mungkin kiper asal Spanyol ini menyudahi masa baktinya bersama Manchester United.
Sedangkan untuk Dean Henderson, tantangan besar juga datang untuknya, menjawab ekspektasi menjadi kiper di klub sebesar Manchester United tidak pernah mudah, apalagi untuk kiper berusia 23 tahun ini.
(Tribunnews.com/Gigih)