Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andritany Ardhiyasa adalah kiper sekaligus kapten dari tim Persija Jakarta.
Bersama Macan Kemayoran, Andritany sukses menjadi palang pintu terakhir yang kokoh, yang membuat pertahanan Persija Jakarta aman dari serangan lawan.
Ia juga memimpin rekan-rekannya untuk tetap fokus dan tenang dalam bermain.
Uniknya, ada kisah menarik yang menjadikan Andritany menjadi kiper saat ini. Kisah yang menunjukkan pentingnya peran seorang ayah di karier kiper kelahiran tahun 1991 ini.
Andritany mungkin saja tak menjadi kiper seperti saat ini, jika dalam perjalanannya dirinya cepat menyerah.
"Saat di Diklat Ragunan dulu, dia sempat menyerah. Dia dulu sempat berselisih paham dengan Ramdani Lestaluhu. Sama-sama di Diklat. Andri bicara kepada saya "Pa, saya tidak mau lagi di Diklat,". Saya tanya alasannya apa, lantas dia cerita," kenang Talih Ardhiyasa, ayah dari Andritany.
Talih pun mendengarkan curhat putra keduanya tersebut.
Hal pertama yang ia lakukan adalah memaklumi keadaan putranya yang masih muda, dan memahami psikologis putranya.
Sebagai sosok ayah, Talih pun menemui Ramdani dan secara jeli mengajak Ramdani cerita. Layaknya orang tua, Talih memahami masa-masa SMA, selisihpaham dengan teman adalah hal wajar.
"Saya menemui Ramdani, saya tanya dengan pura-pura tidak tahu permasalahan mereka. "Nak, kamu tahu tidak apa yang terjadi dengan Andri?, nah saat itu Ramdani sontak langsung cerita awal perselisihan mereka dan meminta maaf. Sejak itu keduanya makin akrab. Saya pun sebagai ayah tentu senang lingkungan pertemanan mereka semakin bagus," tambah Talih.
Tak hanya itu, panas-panasan, hingga mendorong motor pun pernah dialami oleh Andritany.
Dan sosok ayahlah yang selalu mendukung perjalanan karier putranya.
"Kalau saya tidak sedang berkerja, saya akan selalu sempatkan menemani putra saya. Melihat mereka bermain," ujarnya.
Talih pun menceritakan, apa yang ditunjukkan oleh Andritany di saat bersama Diklat Ragunan menarik hati seorang Rahmad Darmawan, yang akhirnya membawanya ke Sriwijaya FC.
Lanjut pria berdarah betawi ini, Andritany banyak belajar dari kiper-kiper utama di timnya kala itu. Ada Ferry Rotinsulu, Hendro Kartiko.
"Mungkin sudah jalannya menjadi kiper ya. Dia tetat berusaha, belajar, hingga akhirnya ke Persija. Di Persija pun awalnya pelapisnya Hendro Kartiko pula. Namun ia tetap belajar, dan latihan. Akhirnya inilah buah kesabarannya," tutupnya.