TRIBUNNEWS.COM - Pemain nomor sepuluh milik Juventus, Paulo Dybala baru-baru ini berbagi curahan hati terkait kondisinya dalam menjalani musim penuh ketegangan bersama timnya musim ini.
Dybala dapat dikatakan menjalani musim yang penuh dengan kesulitan, bahkan bisa dikatakan cukup berantakan.
Winger Timnas Argentina itu harus absen dalam banyak laga yang dimainkan Juventus pada musim ini.
Permasalahan cedera menjadi hal utama yang membuat Dybala gagal menunjukkan sinarnya di berbagai kompetisi musim ini.
Dybala juga sempat menderita Covid-19 yang membuat musimnya seperti berantakan.
Baca juga: Inter Milan Butuh 9 Poin untuk Juara Liga Italia, Tapi Nerazzurri Tak Bertaji Tanpa Lukaku & Lautaro
Baca juga: HASIL Liga Italia Tadi Malam: Juventus Raih 3 Poin, AC Milan Terkapar, Inter Diimbangi Spezia
Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Becus jadi Pagar Betis Juventus, Andrea Pirlo akan Lakukan Revisi
Eks pemain Palermo itu tercatat hanya tampil dalam 20 laga saja bersama Juventus musim ini.
Torehan 4 gol dan 2 assist mewarnai penampilan Dybala yang bermain selama kurang lebih 1.054 menit.
Catatan tersebut mengindikasikan Dybala tidak berada dalam performa terbaiknya.
Kualitas yang ia miliki secara tidak langsung membuat Dybala kesulitan membantu Juventus menorehkan prestasi terbaik pada musim ini.
Hal ini lantaran minimnya kesempatan bagi Dybala untuk memainkan perannya sebagai pemain penting Juventus musim ini.
Menyikapi situasi tersebut, Dybala mengakui tekanan akan selalu ada tidak peduli usia pemain Juventus, termasuk dirinya.
"Tekanan akan selalu ada, kedewasaan dan usia tidak penting, yang penting adalah menjadi kuat secara mental," ujar Dybala dilansir Tuttomercato.
"Itu sesuatu yang tidak mereka ajarkan kepada anda, hal itu akan membuat perbedaan antara pemain bagus dan bintang,".
Disinggung terkait keberlangsungan performa Juventus yang naik turun dalam mengarungi berbagai kompetisi musim ini.
Dybala menyebut timnya cukup beruntun sudah mengamankan satu tiket di partai final Coppa Italia.
Baca juga: HASIL Liga Italia, Juventus Kalah Tipis, Andrea Pirlo: Atalanta Beruntung Ciptakan Gol Telat
Baca juga: KLASEMEN LIGA ITALIA: Inter Kokoh di Puncak, Juventus dan Atalanta Pepet AC Milan
Selain itu, keberhasilan Juventus meraih gelar Super Coppa Italia menjadi hal positif lainnya.
Meskipun demikian, Dybala menyebut Juventus juga mengalami musim sulit kali ini karena Bianconeri sebentar lagi dipaksa mengakui keberhasilan Inter Milan memenangkan scudetto.
"Kami masih memiliki final Coppa Italia untuk dimainkan melawan Atalanta dan kami telah memenangkan trofi melawan Napoli," ujar Dybala.
"Jelas kami berbicara tentang tahun yang buruk karena Inter Milan akan memenangkan scudetto, sementara kami biasanya terbiasa menang,".
"Ini tahun yang berbeda, tetapi kami telah banyak berubah dari pelatih hingga pemain, kami berharap bisa tampil lebih baik tahun depan serta belajar dari kesalahan," tukasnya menambahkan.
Performa Juventus musim ini memang ibarat rollercoaster dimana naik turun secara tak terduga.
Selain kesulitan dalam mempertahankan gelar juara scudetto, Juventus secara tragis juga telah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.
Hanya gelar Coppa Italia saja yang masih bisa diperjuangkan Juventus untuk menyelamatkan musimnya kali ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)