TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang gelaran J.League, ada banyak pemain asal Asia Tenggara yang pernah merasakan aroma kompetisi di Negeri Sakura tersebut.
Tentu saja ada nama-nama terkenal dari negara besar di sepak bola seperti dari Thailand, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia. Sebut saja pemain-pemain seperti Chanathip Songkrasin hingga Irfan Bachdim yang pernah berlaga di sana.
Akan tetapi, ternyata tak sedikit pula pesepak bola asal negara-negara lainnya di Asia Tenggara yang pernah bermain di Liga Jepang, seperti dari Kamboja, Filipina, Singapura, hingga Timor Leste.
Siapa saja mereka? Simak selengkapnya dalam daftar berikut ini:
KAMBOJA
1. Chan Vathanaka (Fujieda MYFC - 2017)
Petualangan Chan Vathanaka di Liga Jepang dimulai pada awal 2017 saat ia dipinjam oleh Fujieda MYFC dari klub Kamboja, Boeung Ket.
Fujieda MYFC saat itu bermain di J3 League alias kasta ketiga Liga Jepang, Vathanaka dipinjam selama satu musim.
Akan tetapi, petualangan Vathanaka di Liga Jepang tak seindah apa yang diharapkan. Sepanjang musim ia gagal menjadi starter, masuk skuad yang berlaga hanya empat kali, dan hanya bermain sebagai pemain pengganti satu kali.
Ia bermain pada pekan ke-28 musim itu saat menghadapi SC Sagimihara, masuk ke lapangan pada menit ke-87 menggantikan Kohei Kitagawa.
Itu jadi satu-satunya kesempatan Vathanaka tampil untuk klub asal Prefektur Shizuoka tersebut sebelum kembali ke Boeung Ket dan pindah ke Pahang FA di Liga Malaysia musim berikutnya.
FILIPINA
1. Jefferson Tabinas (Kawasaki Frontale, FC Gifu, Gamba Osaka, Mito HollyHock - 2017–sekarang)
Jefferson Tabinas lahir di Jepang, ayahnya berasal dari Ghana sedangkan ibunya dari Filipina. Ia juga tumbuh besar di Jepang termasuk jadi kapten tim SMA Kirimitsu Gakuen.
Penampilan di tingkat SMA membuatnya kemudian direkrut oleh Kawasaki Frontale mulai musim 2017. Meski Kawasaki Frontale pada musim 2017 dan 2018 berhasil jadi juara Meiji Yasuda J1 League, Tabinas belum tampil untuk tim senior mereka.
Hal itu membuat Tabinas dipinjamkan ke tim J2 League alias kasta kedua, FC Gifu, untuk musim 2019. Di FC Gifu, ia membuat debut di J.League saat laga melawan Ehime FC, 7 April 2019, dengan timnya meraih kekalahan 0-2 saat itu.
Total, musim itu Tabinas bermain delapan kali di J2 League dan sekali di Piala Kaisar saat FC Gifu kalah adu penalti lawan Ventforet Kofu di ronde kedua.
Setelah semusim di FC Gifu, Tabinas kemudian dipinjamkan ke Gamba Osaka musim 2020, bukan di tim utama, tetapi ia dimainkan di Gamba Osaka U-23 yang berkomptisi di J3 League alias kasta ketiga Liga Jepang.
Ia hanya sekali membela tim utama pada laga J.League Cup melawan Shonan Bellmare, 12 September 2020. Selain itu ia tampil 30 kali dan jadi bagian utama Gamba Osaka U-23 di J3.
Dua musim dipinjamkan oleh Kawasaki Frontale, musim ini Tabinas memutuskan hijrah secara permanen ke tim kasta kedua, Mito HollyHock. Ia jadi bagian penting di lini belakang, selalu bermain penuh 90 menit dan belum pernah tergantikan.
Pemain berposisi sebagai bek ini kini masih berusia 22 tahun, ia belum pernah membela timnas Filipina meski kabarnya sudah setuju untuk membela negara ibunya tersebut.
2. Satoshi Otomo (Vegalta Sendai, Sagan Tosu, Yokohama FC, Blaublitz Akita, FC Gifu, Tokyo Musashino City FC, Tokyo 23 FC - 2000−2005, 2006–2009, 2015–2016, 2019)
Sama seperti Tabinas, Satoshi Otomo juga lahir di Jepang dari ibu berkebangsaan Filipina. Bedanya, ayah Otomo adalah orang Jepang asli.
Nama Satoshi Otomo mungkin tak asing bagi telinga penggemar sepak bola di Indonesia karena ia pernah bermain di Liga Indonesia bersama tim-tim seperti Persib Bandung, Bontang FC, hingga Persela Lamongan.
Karier Otomo dimulai pada tahun 2000 saat ia membela Vegalta Sendai selama dua musim sebelum kemudian bermain untuk Sagan Tosu, Yokohama FC, Blaubitz Akita, FC Gifu, Tokyo Musashino City FC, dan Tokyo 23 FC.
Otomo lebih banyak bermain untuk tim-tim di kasta kedua. Total ia bermain 194 kali di J2 League, selain juga pernah empat kali tampil di kasta teratas, dan masing-masing lima kali di Piala Kaisar dan J.League Cup.
Gelandang kelahiran 1 Oktober 1981 itu sudah pernah sekali membela timnas Filipina, debutnya terjadi pada 9 November 2014 pada laga persahabatan kontra timnas Thailand, masuk sebagai pemain pengganti saat babak kedua dimulai.
SINGAPURA
1. Anders Aplin (Matsumoto Yamaga FC – 2018)
Anders Aplin dipinjam Matsumoto Yamaga selama semusim pada 2018 dari Geylang International, membuatnya menjadi pemain Singapura pertama di J.League.
Klub asal Prefektur Nagano tersebut saat itu bermain di J2 League. Musim 2018 tersebut Matsumoto Yamaga berhasil menjadi juara J2 dan promosi ke kasta teratas.
Sayang bagi Aplin, musim itu pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut sama sekali tak pernah masuk skuad yang berlaga dan kembali ke Singapura pada akhir musim.
TIMOR LESTE
1. Fagio Augusto (Tokyo Musashino United FC - 2016)
Fagio Augusto adalah kiper timnas Timor Leste yang kini berusia 23 tahun.
Pada musim 2016 ia sempat ke Liga Jepang untuk bermain bersama Tokyo Musashino United FC yang bermain di Japan Football League alias kasta keempat. Ia hanya bertahan setahun sebelum kemudian kembali ke Timor Leste.
2. Murilo de Almeida (Oita Trinita, Nagano Parceiro - 2015)
Murilo de Almeida adalah pemain kelahiran Brasil yang sempat membela timnas Timor Leste tahun 2012 sampai 2015 lalu.
Ia bergabung ke klub J1 League, Oita Trinita, untuk musim 2015, meski kemudian tak bermain selama setengah musim dan dipinjamkan ke tim kasta ketiga, AC Nagano Parceiro.
Murilo hanya bertahan semusim di Jepang kemudian pemain yang sempat membela Persiraja Banda Aceh di Liga Indonesia ini hijrah ke Liga Hongkong.
3. Wellington Rocha (FC Gifu - 2016)
Sama seperti Murilo, Wellington Rocha adalah pemain kelahiran Brasil yang kemudian dinaturalisasi, ia membela timnas Timor Leste pada gelaran Piala AFF 2012.
Pemain yang berposisi sebagai bek ini sempat membela PSIR Rembang pada 2014-2015 sebelum nasib membawanya ke Liga Jepang pada 2016 untuk membela FC Gifu di J2 League alias kasta kedua meski sama sekali tak mencatatkan penampilan di sana.