TRIBUNNEWS.COM - Arsenal harus dipaksa mengakui kemenangan Villarreal dalam laga leg pertama semifinal Liga Eropa musim 2020/2021.
Berlangsung di markas Villareal, Jumat (30/4/2021) dinihari, Arsenal kalah dengan skor 2-1 melawan tim asal Spanyol tersebut.
Dua gol yang dicetak Villarreal lewat Manuel Trigueros dan Raul Albiol seakan-akan membuat Arsenal cukup menderita di babak pertama.
Kartu merah Dani Ceballos pada awal babak kedua juga seakan membuat langkah Arsenal untuk mengejar ketertinggalan terasa sulit.
Beruntung, Arsenal mendapatkan gol tandang krusial melalui Nicolas Pepe lewat sebuah kesempatan titik putih.
Arsenal setidaknya butuh satu gol saja tanpa kebobolan untuk setidaknya bisa membalikkan keadaan pada paruh kedua.
Tim berjuluk Meriam London itu akan memiliki kesempatan bertindak sebagai tuan rumah saat menjamu Villarreal di Stadion Emirates, pada leg kedua semifinal Liga Eropa, pekan depan.
Jika mengulik penyebab kekalahan Arsenal melawan Villarreal, terdapat tiga hal kesalahan Meriam London, dilansir Bongda:
1. Menggunakan Granit Xhaka Secara Berlebihan di Pos Fullback Kiri
Hadirnya Kieran Tierney di bangku cadangan membuat Arteta kembali memilih menempatkan Xhaka untuk mengisi pos fullback kiri.
Gelandang kidal itu tercatat sudah bermain di posisi tersebut dalam empat laga terakhir Arsenal di semua kompetisi.
Villarreal yang seakan sudah paham dengan kondisi tersebut terlihat mampu mengeksploitasi sisi kiri Arsenal.
Dengan kecepatan dan keterampilan eksplosif Samuel Chukwueze berhasil terbayar oleh gol pembuka mereka pada awal laga.
Penempatan Xhaka yang terkesan dipaksakan dianggap blunder mengingat masih ada Cedric Soares dan Bukayo Saka yang bisa bermain lebih ideal menempati posisi tersebut.
2. Eksperimen Arteta yang Gagal Sama Sekali
Masalah cedera membatasi pilihan Arteta dalam menentukan skema penyerangan pada laga kali ini.
Alexander Lacazette yang absen dan keadaan Pierre-Emerick Aubameyang yang hanya bisa bermain di bangku cadangan.
Adanya Gabriel Martinelli dan Eddie Nketiah ternyata malah membuat Arteta mencoba strategi baru.
Hal itu terlihat dari keputusan Arteta yang memainkan skema false nine dengan menempatkan Smith Rowe sebagai pilar terdepan.
Percobaan Arteta pun terlihat kurang efektif, dengan Arsenal kehilangan target man yang jelas di lini depan.
3. Kartu Merah Dani Ceballos
Dikala Arsenal butuh kekuatan penuh untuk mengejar ketertinggalan gol dari Villarreal pada babak kedua.
Justru Arsenal harus bermain dengan sepuluh orang setelah Ceballos mendapat kartu kuning kedua dan diusir wasit pada menit 57.
Kartu merah Ceballos seakan-akan membuat Arsenal semakin berada dalam situasi tertekan.
Kartu merah yang didapatkan pemain asal Spanyol itu juga tampaknya menjadi keputusan yang salah bagi Arteta.
Arteta seharusnya bisa menarik terlebih dahulu Ceballos lebih awal mengingat permainannya yang kurang pada babak pertama sekaligus Arsenal butuh penyerang utama guna mengejar skor.
Hanya saja pada akhirnya Ceballos merupakan kesia-siaan yang menjadi taktik Arteta melawan Villarreal.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)