TRIBUNNEWS.COM - Berakhir sudah dominasi dan hegemoni yang dimiliki oleh Juventus di panggung Liga Italia.
Kepastian tersebut diperoleh setelah pemuncak klasemen Liga Italia, Inter Milan mengalahkan Crotone pada giornata 34 Serie A, Minggu (2/5/2021) dini hari.
Inter Milan berhasil mengalahkan Crotone lewat skor 2-0 berkat lesakan Achraf Hakimi dan Christian Eriksen.
Tambahan tiga poin membuat anak asuh Antonio Conte itu kini kokoh di pucuk tabel clasifica lewat koleksi 82 poin.
Baca juga: AC Milan Depak Stefano Pioli Jika Tak Lolos ke Liga Champions
Baca juga: Tanda-Tanda Situasi Krisis Juventus dalam Angka, Jomplangnya Capaian Pirlo dan Allegri
Lantas mengapa kemenangan Inter Milan menjadi akhir dari hegemoni Juventus?
Jawabannya ialah Bianconeri pada musim 2020/2021 dipastikan tak bisa merengkuh gelar Scudetto.
Padahal dalam sembilan musim beruntun, kesebelasan asal Turin itu tak ada yang dapat mengganggu untuk merengkuh titel juara.
Bianconeri masih menyisakan lima pertandingan dengan koleksi poin 66.
Maksimal, dengan 15 poin seandainya bisa diraih, Juventus akan membukukan 81 poin pada akhir musim.
Jumlah tersebut jelas tak bisa menyamai bahkan melampaui angka yang dibukukan Nerazzurri.
Sedangkan bagi Romelu Lukaku cs, pesta juara mereka tinggal menunggu waktu saja.
Inter Milan bisa merayakan gelar Scudetto akhir pekan ini tergantung hasil yang ditorehkan Atalanta.
Atalanta yang kini duduk di tangga kedua membukukan 68 poin.
Apabalia la Dea -julukan Atalanta- menelan kekalahan pada giornata 34 Liga Italia dari Sassuolo, dipastikan Inter Milan bisa meraih gelar juara.
Namun jika sebaliknya, penentuan titel Campione Nerazzurri bisa dilakukan pada pekan selanjutnya, tepatnya saat Inter Milan melakoni laga kandang menjamu Sampdoria.
Jalan Pertandingan Crotone vs Inter Milan
Inter Milan yang selangkah lagi meraih titel gelar Liga Italia tampil menyerang sejak menit awal babak pertama.
Namun bukan perkara mudah untuk mencuri gol cepat.
Mengingat Crotone yang bertindak sebagai tuan rumah juga memainkan permainan ofensif.
Belum genap dua menit, Nerazzurri sudah memperoleh peluang emas melalui Stefano Sensi.
Memainkan satu dua sentuhan dengan Lukaku, Sensi langsung melepaskan tembakan.
Namun sayang, shot yang dilakukan eks gelandang Sassuolo ini masih melebar di sisi kiri gawang Critone.
Pada menit ke-3 Inter Milan lagi-lagi mendapatkan peluang melalui Sensi.
Lepas dari jebakan offside, pemain asal Italia ini sukses melepaskan tembakan. Sayang, upanyanya ini masih dapat digagalkan kiper tuan rumah, Cordaz.
Namun Crotone bukannya tanpa ancaman sama sekali, Simy yang menjadi andalan di lini depan tuan rumah beberapa kali sanggup merepotkan De Vrij dkk.
Sebagai catatan saja, Simy sejauh ini telah membukukan 18 gol di Liga Italia.
Crotone nampaknya sangat mewaspadai pergerakan Romelu Lukaku.
Bomber asal Belgia ini mendapatkan pengawalan dua hingga tiga pemain.
Imbasnya, bola yang terus mengarah kepada Lukaku dapat digagalkan oleh pertahanan Crotone.
Memasuki menit ke-10, Simy dkk mulai menemukan bentuk permainan mereka.
Buld-up serangan coba dilakukan oleh Crotone untuk membongkar barikade pertahanan Nerazzurri.
Inter Milan tak kesulitan untuk mengembangkan permainan.
Kecepatan yang dikombinasikan pemanfaatan lebar lapangan jadi titik utama permainan Nerazzurri.
Namun seringnya umpan yang terus diberikan kepada Lukaku membuat Crotone dengan mudah untuk mengantisipasi.
Sejauh 15 menit pertandingan, Lautaro Martinez belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap permainan La Beneamata.
Romelu Lukaku yang mendapatkan pengawalan ketat coba untuk mengubah fungsi mainnya.
Kendati tidak bisa membalikkan badan untuk melakukan shot karena pengawalan ketat, eks striker MU ini memilih untuk menjadi tembok.
Ia memberikan bola pantulan yang disodorkan kepada barisan second line Inter Milan.
Beberapa kali Brozovic, Sensi dan Barella melakukan tembakan hasil bola pantul dari Lukaku.
Memasuki menit ke-20, Nerazzurri mencoba untuk menaikkan itensitas penyerangan mereka.
Sulitnya Nerazzurri untuk memanfaatkan peluang mencetak gol tak lepas dari pressing ketat yang diperagakan Crotone.
Setiap pemain Inter yang menguasai bola langsung disambut dengan dua pemain Crotone.
Secara bergiliran Lukaku dan Lautaro Martinez memborbardir pertahanan Crotone.
Namun hingga menit ke-29, Nerazzurri masih belum mencetak gol, skor 0-0.
Jelang 10 menit babak pertama usai, kedua tim masih saling melancarkan serangan.
Babak pertama ditutup lewat skor 0-0 untuk Inter Milan dan Crotone.
Pada babak kedua, Inter Milan semakin menaikkan intensitas serangan.
Opsi serangan yang dilakukan Nerazzurri juga lebih bervariasi.
Romelu Lukaku cs mencoba untuk melakukan shot dari luar kotak penalti.
Pilihan ini bisa menjadi alternatif mengingat sulitnya Inter Milan membongkar lini pertahanan Crotone.
Antonio Conte mencoba menambah daya dobrak penyerangan dengan memainkan Christian Eriksen, Alexis Sanchez dan Ivan Perisic.
Ketiganya merupakan pemain yang memiliki naluri bermain menyerang.
Keputusan Conte untuk memainkan Eriksen ternyata tepat.
Mantan pemain Spurs itu membuka keunggulan Inter Milan pada menit ke-69 memanfaatkan assist dari Lukaku.
Skor berubah menjadi 0-1.
Inter Milan menambah keunggulan pada menit ke-90+1 melalui Achraf Hakimi.
Hingga pertandingan usai tak ada gol yang tercipta lagi.
Inter Milan sukses membawa pulang tiga poin dari kandang Crotone.
Daftar Susunan Pemain
Crotone:
Cordaz (GK); Djidji, Magallan, Golemic; S Molina, Messias, Cigarini, Benali, Reca; Ounas, Simy
Inter Milan:
Handanovic (GK); Skriniar, De Vrij, A Bastoni; Hakimi, Barella, Brozovic, Sensi, Darmian; Lukaku, Lautaro Martinez
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Liga Italia dan Inter Milan