News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kompetisi Sepakbola itu Sudah Wajib Diselenggarakan Dengan Sistem Degradasi kata Akmal Marhali

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akmal Marhali

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagai sayur tanpa garam, itu istilah yang tepat ketika PSSI memiliki wacana kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 2021 digelar tanpa degradasi.

Wacana PSSI menggulirkan kompetisi tanpa degradasi itu menuai banyak protes dari pencinta sepak bola Indonesia, tak terkecuali dari pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali.

Koordinator Save Our Soccer (SOS) itu mengatakan, wacana kompetisi tanpa degradasi yang dikeluarkan PSSI mengendurkan semangat masyarakat yang sudah sangat mendukung terselenggaranya Liga di tengah pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali saat bertemu dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Plt Sekjen Yunus Nusi. (Dokumentasi Akmal Marhali)

Lebih lanjut, Akmal menegaskan bahwa kompetisi sepak bola itu sudah wajib diselenggarakan dengan sistem degradasi.

"Esensi kompetisi adalah adanya degradasi. Bila tidak ada degradasi namanya turnamen," tegasnya, Senin (10/5/2021).

Akmal menilai wacana kompetisi sepak bola tanpa degradasi itu sebagai hal yang aneh dan justru memberi celah baru untuk dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab.

"Sungguh gagasan kompetisi tanpa degradasi  ini dagelan disaat negara lain sudah melangkah lebih progresif menjalankan kompetisi menuju kenormalan baru di tengah covid-19," bebernya.

Akmal Marhali (wartakotalive.com/Rafsanzani Simanjorang)

"Sepak bola Indonesia malah berpikir mundur. Terkesan main-main. Lelucon. Kompetisi tanpa degradasi membuka celah menjadi lahan judi dan pengaturan skor," sambungnya.

Tidak hanya itu, Akmal memprediksikan bahwa setiap pemain di klub manapun tidak akan menunjukkan permainan sesungguhnya.

"Yang dikhawatirkan bila tanpa degradasi pemain atau klub bermain setengah hati. Seadanya saja. Kompetisi ini tidak kompetitif. Akan terjadi jual beli pertandingan untuk mendapatkan pemasukan yang tidak halal di sepak bola," paparnya.

"Dan, bila ini terjadi akan sangat buruk buat perkembangan  sepakbola nasional. Sejauh ini judi dan pengaturan skor menjadi penyakit kronis sepak bola kita sampai akhirnya dibentuk Satgas Polri Anti Mafia Bola," tambahnya.

Akmal Marhali (FDSI News)

Bahkan, imbuh Akmal, suatu kompetisi tanpa degradasi justru melemahkan kemampuan yang dimiliki pemain dan menghambat regenerasi yang tangguh.

"Bila kebijakan kompetisi tanpa degradasi diterapkan akan sangat berbahaya buat pertumbuhan ekosistem sepak bola Indonesia. Melanggar azas sporting merit dan integrity sepak bola bila sampai terjadi matchacting, matchsetting dan matchfixing. Melanggar Statuta PSSI," tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini