News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Final Liga Champions 2021: Perbedaan Taktikal Pep Guardiola vs Thomas Tuchel

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) dan manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) melakukan pukulan jelang pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021 . Pep Guardiola dan Thomas Tuchel memiliki ciri khas masing-masing yang akan mewarnai laga Manchester City vs Chelsea di Final Liga Champions.

TRIBUNNEWS.COM - Final Liga Champions antara Manchester City kontra Chelsea juga akan menjadi panggung bagi Pep Guardiola vs Thomas Tuchel.

Pep Guardiola dan Thomas Tuchel akan kembali unjuk kebolehan dalam meramu strategi untuk Manchester City dan Chelsea.

Bedanya, Pep Guardiola dan Thomas Tuchel akan melakukan hal tersebut di Final Liga Champions 2021.

Kedua pelatih sukses membawa tim yang mereka pimpin ke partai puncak Liga Champions dengan ciri khas masing-masing.

Manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola memberi isyarat di tepi lapangan selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 8 Mei 2021. (MARTIN RICKETT / POOL / AFP)

Baca juga: JADWAL TAYANG Final Liga Champions, Manchester City vs Chelsea, Balas Dendam Guardiola, Live SCTV

Manchester City disulap Pep Guardiola menjadi klub yang produktif di depan dan rapat di belakang.

Lesakan 25 gol dari para punggawa The Citizens di kompetisi antarklub elite benua biru ini menjadi bukti sahih tajamnya lini depan mereka.

Pep Guardiola tak kehilangan akal terkait sering absennya striker utama mereka, Sergio Aguero, pada musim ini.

Gabriel Jesus yang bisa menjadi pengganti Sergio Aguero dapat dimaksimalkan perannya oleh Pep dengan cukup baik.

Meski belum segarang Kun, kehadiran Gabriel Jesus setidaknya bisa menambal lubang yang ditinggal pemain asal Argentina itu.

Sejatinya, kunci ketajaman Man City bukan hanya terletak pada keampuhan lini depan saja.

Racikan strategi Pep Guardiola turut andil dalam menentukan pola serangan The Citizens.

Dikutip dari laman resmi UEFA, Pep Guardiola lebih sering mengandalkan skema false nine bagi timnya di Liga Champions musim ini.

Gelandang Spanyol Manchester City Ferran Torres (kanan) melarikan diri dari bek Denmark Chelsea Andreas Christensen (kiri) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021. Shaun Botterill / POOL / AFP (Shaun Botterill / POOL / AFP)

Masalah kebugaran dari Sergio Aguero mendorong pria asal Catalan itu menggunakan skema false nine untuk merepotkan lini pertahanan lawan.

Beberapa pemain pernah diberi amanah untuk memainkan peran tersebut.

Phil Foden, Kevin De Bruyne, hingga Bernardo Silva setidaknya pernah merasakan untuk bermain sebagai ujung tombak bayangan.

Satu nama punggawa Manchester Biru yang cukup sukses mengemban tugas di atas adalah Ilkay Gundogan.

Ilkay Gundogan sukses mengisi peran false nine sesuai kehendak Pep Guardiola.

Baca juga: HASIL Liga Inggris: Komentar Pep Guardiola Setelah Manchester City Dipermalukan Chelsea 1-2

Selama periode Februari hingga Maret 2021, eks pemain Dortmund itu sanggup mencetak beberapa gol penting bagi klubnya.

Selain itu, Pep Guardiola tak segan meminta para pemainnya untuk melakukan pressing ketat kepada lawan.

Pressing ketat tersebut tak jarang dilakukan saat bola masih berada di area belakang tim lawan.

Eks pelatih Barcelona pun sepertinya tak akan mengubah banyak hal dari taktiknya tersebut.

Sebagaimana ucapan yang pernah ia sampaikan beberapa saat lalu.

"Kami terbiasa bermain dengan cara tertentu."

"Kami tidak bisa melakukannya dengan cara yang lain," ungkap Pep Guardiola.

Gelandang Chelsea asal Maroko Hakim Ziyech (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 8 Mei 2021. (MARTIN RICKETT / POOL / AFP)

Strategi Thomas Tuchel

Sementara itu, Thomas Tuchel pasti juga memiliki rencana tersendiri bagi Chelsea.

Apalagi ia memiliki keunggulan rekor pertemuan atas Pep Guardiola akhir-akhir ini.

Sebagaimana diketahui, Chelsea arahan Thomas Tuchel selalu bisa mengandaskan Manchester City-nya Pep Guardiola dalam dua pertemuan teranyar.

Pelatih asal Jerman ini seakan memiliki jawaban dari apa yang ditampilkan Man City.

Lini pertahanan yang rapat menjadi andalan Tuchel untuk meredam agresifitas The Citizens.

The Blues pun akan sabar untuk menanti dan membuat peluang berbahaya di area pertananan Manchester City.

Strategi tersebut mirip dengan apa yang mereka tampilkan saat meladeni Real Madrid di babak semifinal lalu.

Baca juga: Head to Head Pemain Kunci City dan Chelsea: Kevin De Bruyne vs Kante

El Real dibuat frustasi dengan ketatnya penjagaan lini belakang The Blues yang didukung oleh seorang N'Golo Kante.

Berkaca dari hal tersebut, peluang Chelsea untuk menjadi yang terbaik di akhir laga terbuka lebar.

Apalagi mereka juga tak memiliki masalah dalam hal produktifitas gol.

Torehan 22 gol di sepanjang turnamen membuktikan strategi menyerang ala Thomas Tuchel tak kalah garang dari apa yang ditawarkan Pep Guardiola.

Adu taktik antara Pep Guardiola vs Thomas Tuchel akan tersaji di Final Liga Champions 2021 mendatang.

Laga tersebut akan dilangsungkan pada Minggu (30/5/2021) pukul 02.00 WIB.

Berita terkait Liga Champions lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini