Kala itu, Patrich Wanggai bergabung dengan Gabus Sentani bersama kakaknya, Izaac Wanggai.
Dengan Persidafon Dafonsoro inilah nama Patrich Wanggai mulai menggebrak pentas sepak bola nasional.
Torehan gemilang Patrich Wanggai pada musim 2011/2012 bersama Persidafon Dafonsoro dengan 14 gol membuat namanya melambung dan masuk timnas Indonesia U-23.
Performa apik Patrich Wanggai itu pun membuatnya dipinang oleh Persipura Jayapura pada musim 2013.
Bersama Persipura, Patrich Wanggai sebenarnya memiliki peluang besar untuk bersinar.
Dia melahap 26 laga bersama Mutiara Hitam dan sanggup mencetak 12 gol dalam musim tersebut.
Patrich Wanggai membawa Persipura Jayapura juara Liga Super Indonesia 2013.
Catatan lumayan itu membuat Patrich Wanggai direkrut oleh klub asal Malaysia, T-Team pada musim 2014.
Namun, sayangnya ia kurang berhasil dan hanya mencetak 8 gol dari 31 kali bermain.
Sriwijaya dan Karier Timor Leste
Pada November 2014, Patrich Wanggai berlabuh di Sriwijaya FC.
Bersama Laskar Wong Kito, Patrich Wanggai sebenarnya hendak membangun ulang kariernya di Indonesia.
Namun, kisruh sepak bola Indonesia membuat liga berhenti dan sempat membuat banyak pemain menganggur tak bermain.
Atas hal tersebut, kemudian bersama Titus Bonai, dia memustukan untuk bermain di Liga Timor Leste.