TRIBUNNEWS.COM - Pemutusan kerja Antonio Conte dari Inter Milan nampaknya bukan akhir dari semua masalah.
Alasan mengapa Inter Milan memilih untuk mengakhiri kerjasama dengan Antonio Conte ialah untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub yang dilanda krisis.
Dilansir dari laman resmi klub, Nerazzurri mengumumkan bahwa Antonio Conte mulai saat ini bukan lagi pelatih klub Liga Italia asal kota Milano tersebut.
Sebagai catatan saja, kontrak Antonio Conte bersama La Beneamata baru usang pada Juni 2022 mendatang.
Baca juga: RESMI, Inter Milan dengan Conte Putus Hubungan, Awal Manis yang Berujung Tragis bagi Nerazzurri
Baca juga: Ada yang Tak Beres dengan AC Milan, Sukses ke Liga Champions Tapi Pemain Berhamburan Hengkang
"FC Internazionale Milano dapat mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Antonio Conte untuk pemutusan kontraknya dengan persetujuan bersama."
"Klub ingin berterima kasih kepada Antonio atas pekerjaan luar biasa yang telah dilakukannya, yang berpuncak pada gelar liga teratas ke-19 Inter. Antonio Conte akan selamanya menjadi bagian dari sejarah Klub kami," bunyi pernyataan resmi klub.
Kepergian Antonio Conte diklaim sebagai sebuah cara Inter Milan untuk melego Romelu Lukaku.
Pasalnya, Romelu Lukaku memiliki kemungkinan besar hengkang dari Nerazzurri jika Antonio Conte mengawalinya.
Alasan Inter jelas untuk melepas Lukaku, yakni mendapatkan asupan dana segar guna menghindarkan klub dari krisis finansial.
Namun sayangnya kepergian Conte diprediksi bukan jadi solusi yang tepat bagi Inter Milan menghindarkan klub dari kebangkrutan.
Pasalnya, dengan perginya Antonio Conte maka potensi eksodus pemain bintang lain juga terbuka lebar.
Tak hanya Romelu Lukaku, namun pemain seperti Milan Skriniar, Lautaro Martinez, Christian Eriksen, Barella hingga Stefano Sensi juga bisa saja cabut dari Giuseppe Meazza.
Dapat dikatakan, di bawah kendali Antonio Conte pemain Inter Milan musim ini banyak mendapatkan kepercayaan.
Jika benar prediksi mengenai eksodus pemain bintang terjadi di kubu Inter Milan, maka situasinya akan semakin runyam.
Benar jika klub akan mendapatkan asupan dana segar dari penjualan pemainnya, namun untuk mengembalikan kejayaan Inter Milan bukan perkara yang mudah.
Nerazzurri perlu membangun ulang skuat dari hasil penjualan pemain bintang mereka.
Terlebih lagi, tak ada jaminan bahwa pemain dan pelatih baru Nerazzurri bisa menggaransi gelar seperti yang diberikan oleh Antonio Conte.
Padahal musim ini, klub sekota AC Milan tersebut baru saja mengakhiri dahaga gelar juara Liga Italia.
Target tinggi jelas diusung oleh Nerazzurri di masa mendatang.
Namun dengan kondisi yang berkembang saat ini, dirasa sulit bagi La Beneamata untuk bisa berbicara banyak baik di Liga Italia maupun Liga Champions.
Mengingat fondasi utama dalam usaha Inter Milan kembali merajai Eropa sedang dibangun oleh Antonio Conte.
Namun sayang, keputusan yang diambil oleh pihak klub berpotensi menjadi blunder bagi La Beneamata.
(Tribunnews.com/Giri)