TRIBUNNEWS.COM - Hasil Final Liga Champions menempatkan Chelsea sebagi juara setelah mengalahkan Manchester City dengan skor 0-1, Minggu (30/5/2021).
Chelsea harus berterima kasih kepada Kai Havertz yang mencetak gol tunggal The Blues pada menit ke-42.
Gol tunggal pemain asal Jerman itu tak mampu dibalas oleh Manchester City yang mati-matian mencari gol penyama kedudukan di sisa laga.
Kesuksesan Chelsea menjuarai Liga Champions 2021 rupanya memiliki pola yang cukup unik.
Baca juga: HASIL Final Liga Champions - Chelsea Juara, Tangisan De Bruyne Iringi Nasib Tragis Manchester City
Tim asuhan Thomas Tuchel seakan mengulang sebuah formula yang terjadi 9 tahun lalu saat mereka jadi juara di ajang yang sama.
Setidaknya ada 6 pola dari tahun 2012 lalu yang kembali terulang di Liga Champions 2021, dikutip dari ESPN FC.
1. Antonio Conte Juara Liga Italia
Saat Chelsea jadi juara Liga Champions 9 musim lalu, Antonio Conte menjadi juara di Liga Italia bersama Juventus.
Baca juga: HASIL FINAL Liga Champions - Pahlawan Kemenangan Chelsea Disebut Gila oleh Cesar Azpilicueta
Pada musim ini, hal itu kembali terulang.
Bedanya, Antonio Conte menjadi juara Liga Italia 2020/2021 bersama Inter Milan.
Dan Chelsea kembali menyabet trofi si Kuping Besar.
2. Manchester City Juara Liga Inggris
Pada tahun 2012, Man City memenangi gelar Liga Inggris saat mempecundangi Manchester United melalui pertarungan hingga akhir musim.
Sergio Aguero cs pada akhirny dapat unggul melalui drama yang tercipta di menit-menit akhir.
Pola tersebut terjadi lagi di musim 2020/2021.
Manchester City bersama Pep Guardiola jadi juara Liga Inggris setelah unggul dari Manchester United yang ada di peringkat kedua.
3. Striker Berbanderol 50 juta Pounds Cetak gol di Semifinal
Pada 2012, Fernando Torres menjadi pahlawan Chelsea di semifinal kala itu.
Gol telat Fernando Torres ke gawang Barcelona di leg kedua semifinal memastikan laju The Blues ke partai puncak dengan agregat 3-2.
9 tahun kemudian, striker berbanderol 50 juta Pounds kembali mencetak gol di babak semifinal.
Baca juga: Hasil Final Liga Champions: Chelsea Ulangi Kejayaan Era Drogba, Magis Tuchel Hancurkan Mimpi City
Nama Timo Werner menjadi sosok penting yang mengisi daftar tersebut.
Satu golnya ke gawang Real Madrid ikut andil dalam mengantar Chelsea lolos ke partai final.
4. Mengalahkan tim Spanyol di Babak Semifinal
Chelsea mengalahkan Real Madrid di babak semifinal Liga Champions 2020/2021.
Kai Havertz cs menang dengan agregat 3-2 atas tim Ibu Kota Spanyol itu.
Pada tahun 2012, Chelsea menekuk Barcelona di fase yang sama untuk melangkah ke partai puncak.
5. Mengalahkan Tim Asal Portugal di Perempat Final
Chelsea mengakhiri kisah indah FC Porto di Liga Champions 2020/2021 saat mengalahkan tim asal Portugal itu di babak perempat final.
Meski menang susah payah, armada Thomas Tuchel tetap berhak melaju ke babak semifinal lantaran unggul agregat dari sang lawan.
Hal yang sama terjadi 9 tahun silam.
Kala itu, The Blues mengalahkan Benfica dengan skor agregat 3-1.
6. Memecat Pelatih Muda di Tengah Musim
Pada awal musim 2011/2012, Chelsea mempercayakan kursi kepelatihan pada sosok pelatih muda Andre Villas-Boas.
Pelatih asal Portugal itu baru berusia 35 tahun saat menukangi Didier Drogba dkk.
Baca juga: HASIL Liga Champions Babak I Manchester City vs Chelsea: Skor 0-1, Kai Havertz Cetak Gol
Ia akhirnya dipecat pada bulan Maret 2012 karena tak bisa memenuhi ekspektasi tinggi yang dibebankan padanya.
Pola tersebut ternyata terluang pada musim 2020/2021 ini.
Diketahui, Chelsea menunjuk Frank Lampard sebagai pelatih di awal musim ini.
Legenda hidup Chelsea ini baru berusia 42 tahun saat menjabat sebagai pelatih The Blues.
Mirisnya, Super Lamp juga dipecat di tengah musim oleh The Blues lantaran tak bisa membawa tim ke papan atas Liga Inggris.
Manajemen akhirnya menunjuk Thomas Tuchel sebagai nakhoda baru tim.
Berita terkait Liga Champions lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)