TRIBUNNEWS.COM - Jadwal Liga 1 yang semakin dekat membuat Persib Bandung memacu mesin perangnya.
Persib Bandung langsung mencari musuh yang berasal dari Liga 2 dan liga 3 untuk diajak adu kuat.
Hal tersebut dilakukan Persib Bandung dalam rangka mencari lawan untuk laga uji coba menjelang bergulirnya Liga 1.
Baca juga: Porsi Latihan Taisei Marukawa Berbeda dari Rekannya, Pihak Persebaya Beberkan Sebabnya
Diketahui, pihak kepolisian baru-baru ini resmi memberikan izin untuk terselenggaranya Liga 1.
Rencananya, kick-off kompetisi kasta tertinggi itu akan dimulai pada 10 Juli 2021 mendatang.
Untuk itu, tim Maung Bandung tak ingin membuang waktu untuk mempersiapkan tim.
Pihak manajemen semakin intens menjalin komunikasi dengan klub yang berasal dari Liga 2 dan 3 untuk diajak latih tanding.
Baca juga: Liga1 2021 Tetap Ada Degradasi, T.M Ichsan Bersemangat, Persib dan Persija Satu Suara
Hal itu diungkapkan oleh pelatih Persib, Robert Alberts.
Menurutnya, tim yang akan dipilih Pangeran Biru adalah yang bisa melakukan dua pertandingan dalam satu hari.
"Kami dari pihak manajemen berbicara dengan mereka, tim dari Divisi 2 dan 3," ungkap Robert Alberts dikutip dari laman Tribun Jabar.
"Karena kami ingin memainkan dua laga dalam satu hari."
"Tidak semua tim yang kami ajak bicara memiliki banyak pemain sehingga bisa memainkan dua laga," sambungnya.
Namun, jika lawannya nanti memiliki jumlah pemain yang sedikit, kata Robert, kemungkinan ia akan mencari dua tim sekaligus untuk melawan Persib Bandung dalam laga ujicoba.
Menurutnya, melawan dua tim dalam sehari bukan tanpa alasan.
"Karena target kami adalah semua pemain tampil selama 90 menit," ujar Robert Alberts.
"Jadi kami akan memainkan dua laga latih tanding Sabtu ini, karena ini adalah bagian dari latihan," lanjutnya.
Robert mamastikan, persiapan musim ini hanya akan difokuskan di Kota Bandung.
Baca juga: Luis Milla Diisukan Tangani Persija Jakarta, Ferry Paulus bilang Bisa Iya Bisa Tidak
Persib menutup kemungkinan untuk menggelar pemusatan latihan atau TC di luar kota sebagaimana yang dilakukan beberapa tim Liga 1 lainnya.
Hal itu disebabkan oleh kondisi finansial tim yang masih belum stabil di tengah gempuran Covid-19.
"Tampaknya sulit, karena ini soal finansial dan kami tahu banyak klub tidak memiliki banyak uang untuk saat ini, tidak banyak pemasukan," ucap Robert Alberts.
"Jadi, saya pikir kami tidak bisa melakukan pemusatan latihan karena itu terlalu mahal untuk keuangan klub," pungkasnya.
uru taktik asal Belanda itu juga mengatakan, kabar diizinkannya kembali gelaran Liga 1 menjadi hal yang sangat menggembirakan dan telah lama dinantikan.
Di Indonesia, menurut Robert, tim harus bersabar untuk dapat bermain sepak bola dalam kompetisi resmi.
Sebab, terdapat perbedaan regulasi dalam perizinan antara Indonesia dengan negara lain.
"Sudah lama tidak ada sepak bola di Indonesia dan di Indonesia semua bergantung pada perizinan dari polisi," kata Robert Alberts.
"Di negara lain tidak seperti itu. Jadi bagi saya itu hal yang normal, tidak ada yang spesial soal itu," tuturnya.
Di negara lain, kata dia, federasi setingkat PSSI memiliki kebijakan sendiri tanpa campur tangan pihak lain dalam memutuskan akan menggelar kompetisi atau tidak.
"Di Indonesia, kami melihatnya berbeda dan harus menerima itu."
"Tentunya kami harus mengikuti aturan, tapi dari perspektif sepak bola dan FIFA, tidak boleh ada campur tangan dari pihak ketiga untuk asosiasi sepak bola," tutupnya.
Berita terkait Liga 1 lainnya
(Tribunnews.com/Guruh) (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)