Lola June A Sinaga/SuperBall.id
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemilik Inter Erick Thohir telah mengungkapkan dia tergoda untuk membeli klub lagi setelah gelar Liga Italia bulan lalu.
Inter Milan telah menjadi juara Italia untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Namun itu tidak membuat mereka mereka keluar dari posisi keuangan yang sangat sulit.
Pemilik Inter Milan, Suning Group, menjelaskan bahwa mereka berniat untuk memotong anggaran klub untuk musim depan.
Baca juga: Antonio Conte Datang, Tottenham Hotspur Jadi Rasa Juventus
Keputusan itu tidak disetujui oleh pelatih Antonio Conte dan membuatnya pergi meninggalkan klub.
Dalam sebuah wawancara dengan YouTuber Deddy Corbuzier, Erick mengakui tergoda untuk membeli kembali Inter Milan.
“Godaan itu ada, terutama ketika Inter memenangkan Scudetto dan Conte pergi,” kata Erick sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sempreinte.com.
Meski tertarik untuk membeli Inter, Thohir mengakui bukan langkah yang masuk akal untuk mengambil alih lagi setelah ia menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2019.
“Saya kira hari ini akan sulit, pandemi masih terjadi, ekonomi juga.” tambah Thohir.
Baca juga: Situasi Tak Ideal Gianluigi Donnarumma, Lepas Posisi Utama di AC Milan Jadi Kiper Serep di PSG
“Kita yang simpel-simpel aja, kita kerjain yang ada dulu.”
“Tidak mungkin (kembali membeli Inter) dengan amanah yang sekarang diberikan pak Jokowi , kita lebih baik fokus yang ada dulu,” jelasnya.
Thohir membeli Inter dari pada akhir 2013 dan membantu menstabilkan keuangan klub sebelum Suning datang tiga tahun kemudian.
Pemilik Inter asal China itu kini mengalami masa tersulit sejak membeli mayoritas saham Nerazzurri.
Baca juga: Scudetto Bikin Nagih, Romelu Lukaku Kecanduan Juara. Bertahan di Inter karena Ingin Juara Lagi
Suning bahkan membubarkan tim mereka yang berbasis di China tepat setelah meraih gelar karena kesulitan ekonomi.
Meski begitu Suning Group bertekad untuk mempertahankan Inter meski sempat beredar kabar ingin melepas klub.
Langkah utama yang tengah dijalani untuk mengatasi krisis keuangan klub ada mencari investor baru.