Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sisa menghitung hari, Piala Eropa akan segera bergulir. Kejuaraan yang dihelat empat tahunan sekali ini akan menjadi panggung bagi negara-negara eropa untuk membuktikan diri menjadi yang terbaik di kancah sepakbola.
Berbeda dari edisi EURO sebelumnya, akibat pandemi Covid 19, EURO yang awalnya terjadwal di Juni 2020 terpaksa diundur ke Juni 2021 dan akan selesai 12 Juli 2021.
Ada 24 negara yang terbagi di enam grup yang akan bertarung demi merebut gelar juara dimana termasuk di dalamnya finalis Piala Dunia 2018 lalu, Perancis dan Kroasia. Tak hanya itu tim unggulan lainnya pun tetap ada seperti Portugal, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Spanyol, Belgia dan lainnya.
Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha pun punya jagoan di Piala EURO kali ini.
"Dari kualitas dan materi pemain, sulit menghentikan performa puncak Perancis. Mereka masih di level terbaiknya. Mereka berpeluang juara di EURO ini," bukanya.
Bukan tanpa alasan pemain asal Bontang, Kalimantan Tengah ini menjagokan besutan Didier Deschamps.
Menurutnya, selain materi pemain yang tak jauh berubah, mentalitas pemain Perancis diyakini Toha sedang naik-naiknya.
"Gelandang mereka N'golo Kante baru saja meraih gelar pemain terbaik di final Liga Champions bersama Chelsea dan membawa Chelsea juara. Belum lagi Paul Pogba yang mulai menemukan permainannya. Lini depan ada Giroud, Karim Benzema, Kylian Mbappe, Antoine Grizmann. Sulit menghentikan tim ini," ujar Toha, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya tim Perancis yang bertabur bintang masih jadi unggulan utama, mengingat tim lain sedang regenerasi dan butuh waktu untuk berproses mengulangi level yang sama, seperti Jerman, Spanyol bahkan Itali.
Hanya saja, menurut pemain bernomo punggung 11 ini, Perancis tak boleh jemawa jika tak ingin tersingkir lebih awal.
"Tidak boleh sombong atau merasa di ataa angin. Bahaya, karena ada saja kejutan yang bisa ada secara tiba-tiba, makanya di bola memang tetap penting fokus dan fokus, saya kira kalau Perancis bisa mengendalikan pujian ini secara tidak berlebihan maka mereka bisa membawa pulang Piala EURO ke Paris," tutupnya