News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2020

Euro 2020 Saat Pandemi, Pemain Dilarang Interaksi Langsung Dengan Media, Kapasitas Stadion Dikurangi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Euro 2020 Saat Pandemi, Pemain Dilarang Interaksi Langsung Dengan Media, Kapasitas Stadion Dikurangi

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecinta sepakbola dunia saat ini tengah siap menyambut perhelatan turnamen bergengsi 'Piala Eropa (Euro 2020)' yang akan digelar pada 11 Juni hingga 11 Juli 2021 mendatang.

Perlu diketahui, perhelatan Euro 2020 sebelumnya telah dijadwalkan pada musim panas 2020, namun karena pandemi virus corona (Covid-19) masih berlangsung, maka terpaksa dilakukan penundaan hingga akhirnya dihelat tahun ini.

Nantinya akan ada 24 tim yang bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam turnamen bergengsi Eropa ini.

Baca juga: Prancis vs Jerman EURO 2020, Der Panzer Miliki Kisah Pilu yang Membekas

Baca juga: Pemain-pemain Ini Berpeluang Merebut Sepatu Emas Euro 2020, Siapa Jagoanmu?

Menariknya, Euro 2020 akan dihelat di berbagai kota di sejumlah negara di Eropa, meliputi London di Inggris, Muenchen di Jerman, Roma Italia, Saint Petersburg Rusia, Amsterdam Belanda, Bucharest di Rumania, Budapest Hongaria, Kopenhagen di Denmark, Glasgow Skotlandia, Baku di Azerbaijan dan Sevilla di Spanyol.

Pemilihan kota Sevilla sebagai salah satu kota tuan rumah Euro 2020, merupakan keputusan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menggantikan Bilbao yang dicoret dari daftar kota tuan rumah turnamen itu.

Selain Bilbao, ada pula kota lainnya yang juga dicoret yakni Dublin di Republik Irlandia.

Sehingga rencana awalnya Euro 2020 seharusnya digelar di 12 kota, kemudian dirampingkan menjadi 11 kota di benua Eropa.

Lalu bagaimana penerapan peraturan protokol kesehatan selama digelarnya Euro 2020 di masa pandemi ini?

Dikutip dari laman ESPN, Kamis (10/6/2021), pemain dan staf disarankan untuk tidak berinteraksi dengan media secara langsung.

Ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya transmisi penularan Covid-19.

Sehingga konferensi pers pun akan selalu dilakukan melalui tautan video dan tidak akan ada zona campuran bagi pemain untuk berbicara kepada media.

Bagaimana dengan para penggemar, apakah stadion akan dipadati penonton?

Trofi Euro 2020 (Instagram @Euro2020)

Semua kota yang menjadi tuan rumah Euro 2020 telah berkomitmen untuk mengurangi jumlah penonton yang di dalam stadion.

Sementara itu, hanya Budapest yang bersiap untuk membuka stadionnya secara penuh yakni 100 persen.

Kendati demikian, Budapest tetap meningkatkan prosedur keselamatan serta persyaratan masuk untuk semua orang yang hadir.

Di sisi lain, peraturan lokal telah membatasi kapasitas Allianz Arena di Muenchen menjadi 14.500 penggemar atau hanya sekitar 22 persen.

Lalu untuk Wembley Stadium di London akan menampung minimal 22.500 penggemar atau kapasitasnya mencapai 25 persen.

Kemudian Di Seville, Estadio la Cartuja akan terisi 30 persen untuk empat pertandingannya, dengan 18.000 penggemar di stadion.

Sedangkan di Baku Azerbaijan dan Saint Petersburg Rusia, masing-masing stadion akan terisi 50 persen.

Beberapa stadion memang dapat meningkatkan jumlah kapasitas kursi penonton mereka saat turnamen berlangsung, namun ini tergantung pada pelonggaran pembatasan yang diberlakukan pada setiap negara.

Wembley Stadium, yang akan menjadi tuan rumah semifinal dan final, dapat menampung 90.000 penggemar untuk tahap terakhir jika rencana Inggris untuk mengakhiri semua peraturan Covid-19 pada 21 Juni mendatang tetap berlaku.

Namun, seorang sumber mengatakan bahwa masih berlaku atau dicabutnya peraturan pemerintah Inggris, tidak akan membuat Wembley bisa menggelar laga final dengan kapasitas stadion terisi penuh.

Satu zona penggemar berkapasitas 12.500 di Trafalgar Square pun akan dibuka untuk pertandingan Inggris serta laga semifinal dan final, namun hanya penggemar yang membawa tiket saja yang akan diterima.

Mirisnya, pengujian Covid-19 pun tidak diperlukan untuk zona penggemar.

Direktur Kesehatan Masyarakat di Inggris, Dr. Sakthi Karunanithi pun menggambarkan zona ini sebagai potensi 'peristiwa penyebar super'.

Kecuali jika penggemar diuji terlebih dahulu sebelum masuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini