TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia dijadwalkan akan melakoni laga berat melawan Uni Emirat Arab di pertandingan pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab akan dilangsungkan di Zabeel Stadium, Dubai, Jumat (11/6/2021) pukul 23.45 WIB.
Duel yang mempertemukan Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab dapat anda saksikan secara langsung LIVE SCTV dan Mola TV.
Laga melawan Uni Emirat Arab terasa seperti halnya ujian fokus bagi lini pertahanan Timnas Indonesia.
Baca juga: Baru Gabung di Persebaya Surabaya, Jose Wilkson Teixeira Rocha Skill Bagus kata Aji Santoso
Baca juga: Kabar Persib Vs Arema FC di Piala Walikota Solo 2021, Ini Kata Robert Alberts
Bagaimana tidak, salah satu alasan Timnas Indonesia terjerembab pada posisi juru kunci yakni perihal rapuhnya lini pertahanan.
Skuat Garuda menjadi tim yang paling banyak dibobol oleh lawan sebanyak 17 gol hanya dari 7 laga yang telah dilakoni.
Catatan itu mengindikasikan lini pertahanan Timnas Indonesia kerap kali menjadi bulan-bulannya tim lawan.
Sebagaimana misal ketika Indonesia bertemu Vietnam pada laga terakhir mereka tepat beberapa hari yang lalu.
Sempat mampu menahan imbang Vietnam dengan hasil tanpa gol pada paruh pertama dalam laga tersebut.
Fokus lini pertahanan Timnas Indonesia harus buyar ketika Vietnam membobol gawang skuat Garuda lewat proses yang sempat dianggap kontroversial.
Setelah kebobolan gol tersebut sangat terlihat fokus para pemain Timnas Indonesia menurun drastis.
Alhasil situasi itu bisa dimanfaatkan para pemain Vietnam untuk memborbardir lini pertahanan Timnas Indonesia.
Baca juga: Persebaya Surabaya Ingin Ujicoba Jika Pemain Sudah Lengkap kata Aji Santoso
Baca juga: Eks-Timnas U-19 Indonesia Asuhan Shin Tae-yong Tersisih dari Persaingan di Klub Eropa
Tambahan tiga gol akhirnya membuat Vietnam menang besar dengan skor empat gol tanpa balas melawan Timnas Indonesia.
Arif Satria yang menjadi salah satu andalan palang pintu pertahanan Timnas Indonesia pun mengakui turunnya fokus para pemain setelah kebobolan terlebih dahulu.
"Pertandingan cukup seru pada awal babak pertama (melawan Vietnam), meski tidak tak banyak menguasai bola," ujar Arif Satria dilansir laman resmi PSSI.
"Strategi pelatih sudah kita jalankan, tetapi kita sempat kehilangan fokus karena gol pertama tersebut,".
"Jadi setelah gol pertama, pemain hilang fokus kemudian banyak kebobolan," tambahnya.
Pernyataan yang disampaikan Arif Satria mengisyaratkan bahwa tugas berat masih menanti Shin Tae-yong dalam membenahi fokus permainan timnya.
Baca juga: Kesal Kalah dari Vietnam, Shin Tae-yong Sisipkan Materi Hiburan Saat Latihan Timnas Indonesia
Apalagi Timnas Indonesia kerap kali kehilangan fokus ketika kebobolan terlebih dahulu oleh tim lawan.
Terlepas dari hal itu sebenarnya aspek mentalitas dan ketenangan bermain sudah sempat diperlihatkan para pemain Timnas Indonesia kala tertinggal terlebih dahulu.
Hanya saja perlu adanya peningkatan utamanya pos lini pertahanan yang kerap kali jadi sasaran empuk tim lawan.
Arif Satria pun berharap timnya bisa mempersembahkan kemenangan perdana dan terakhir dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia edisi kali ini.
"Uni Emirat Arab akan tampil sebagai tuan rumah, mereka punya motivasi tersendiri, jadi kami dari pemain juga tak ingin kalah lagi," tegas Arif Satria.
"Kami ingin mempersembahkan kemenangan juga, tapi itu tentu tidak mudah,".
"Untuk itu, kami akan bekerja keras lebih lagi serta meminta doa dan dukungan dari masyarakat pecinta sepak bola Indonesia,” tutupnya.
Baca juga: Media Vietnam Ramai-ramai Soroti Sikap Belum Legowo Shin Tae-yong Pasca-Kekalahan Timnas Indonesia
Baca juga: Tujuh Pemain Timnas Indonesia Belum Pernah Dimainkan Shi Tae-yong di Dubai
Tim yang saat dibesut Shin Tae-yong itu tercatat belum pernah mencatatkan satupun kemenangan di babak Kualifikasi.
Dari tujuh laga yang dilakoni tim Merah Putih, raihan satu poin menjadi koleksi Timnas Indonesia.
Raihan satu poin tersebut didapatkan tepatnya ketika bermain imbang dengan skor 2-2 melawan Thailand.
Enam sisa laga lainnya harus berujung dengan kekalahan termasuk momen pembantaian melawan Vietnam pada laga pamungkas.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)