TRIBUNNEWS.COM - Roberto Mancini bisa dikatakan sebagai aktor di balik evolusi penampilan Italia dalam beberapa musim terakhir.
Di bawah kendali Roberto Mancini, Timnas Italia nampaknya tak lagi mengagungkan paham sepak bola Catenaccio.
Pertahanan grendel nan kokoh sudah melekat dan menjadi stigma bagi Timnas Italia.
Catenaccio merupakan permainan Italia yang mengandalkan pertahanan yang kokoh. Untuk meraih kemenangan, taktik ini mengandalkan skema counter attack yang benar-benar mematikan.
Baca juga: PREDIKSI Line-up Italia vs Swiss EURO 2020 - Duo PSG Absen, Mancini Buka Opsi untuk Rotasi
Setelah kegagalan Italia di Piala Dunia 2018, Gli Azzurri sadar bahwa mereka membutuhkan perubahan yang signifikan.
Penunjukan Roberto Mancini sebagai pelatih menjadi pilihan, yang kala itu menggantikan tugas dari Gian Piero Ventura.
Sayang, pada awal penunjukan Roberto Mancini banyak kalangan yang meragukan kualitasnya.
Hingga pada akhirnya, eks pelatih Manchester City ini sukses mengubah pandangan negatif tersebut.
Tepatnya terhitung sejak Kualifikasi Euro 2020, Italia mampu menyapu bersih 10 penampilan dengan kemenangan.
Tak sampai di situ, juru taktik asal Italia ini perlahan mulai membuang tradisi kuno Catennacio milik Gli Azzurri.
Terbukti dari 10 pertandingan tersebut, Italia mampu membukukan 37 gol. Rentetan hasil positif juga berimbas pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Di mana pada tiga pertandingan tersebut, Ciro Immobile dkk mampu tampil sempurna dengan menyapu tiga laga lewat kemenangan.
Tak hanya menanggalkan paham Catenaccio, Mancini juga mengubah penyerangan dan permainan Italia untuk lebih ampuh lagi.
Uniknya, meski mengubah Italia menjadi tim sebagai penganut gaya bermain ofensif, akan tetapi lini pertahanan mereka terbilang solid.
Sepanjang Kualifikasi Euro 2020, gawang Gianluigi Donnarumma hanya kebobolan empat kali.
Sedangkan pada fase grup Euro 2020, Italia sekalipun belum merasakan kebobolan.
Mancini juga sukses menerapkan skema 4-3-3 dengan atraktif. Terbukti pada laga malawan Turki, tridente penyerangan Azzurri tampil 'kesetanan'.
Permainan cepat yang dipadukan sokongan second-line mumpuni menjadi kunci utama bagaimana Italia saat ini berevolusi.
Domenico Berardi, Lorenzo Insigne dan Ciro Immobile merupakan penyerang yang dipasang pada laga perdana Italia di Euro 2020.
Ketiganya mampu tampil menawan sebagai Attacante lini serang Italia. Bahkan Mancini memiliki opsi yang lebih banyak pada diri Chiesa, Raspadori, Belotti dan Bernardeschi.
Dengan perubahan gaya permainan yang terbilang vokal ini, Italia menatap dua laga Grup A berikutnya melawan Swiss dan Wales di tempat yang sama dengan guyuran penampilan yang membuat senang suporter tuan rumah
Evolusi permainan Italia ini mendapatkan banyak komentar, termasuk dari eks pemain Timnas, Swiss, Ramon Vega.
Ia percaya jika Italia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjuarai Euro 2020.
"Saya tidak berpikir Italia akan menjadi pesaing yang datang ke turnamen ini. Italia telah mengalami krisis besar selama lebih dari lima tahun dengan klub dan tim nasional, dengan pemain muda tidak datang," terang Vega, seperti yang dikutip dari laman Forza Italia Football.
“Saya sangat terkesan dengan Italia dan bermain seperti itu mereka memiliki peluang yang sangat bagus untuk maju terus. Dan, setelah pertandingan melawan Turki, mereka akan mencium bahwa ini mungkin.”
Layak ditunggu bagaimana gebrakan selanjutnya yang dilakukan oleh Italia untuk mewujudkan ambisi merek menjadi juara pada event empat tahunan ini.
(Tribunnewscom/Giri)
Ikuti berita terkait Euro 2020