Baca tanpa iklan
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Jakarta International Stadium kian digenjot.
Memasuki pekan ke 93, progres fisik pengerjaan stadion Jakarta International Stadium (JIS) kini hampir mencapai 60 persen.
Terbaru, adalah suksesnya pengangkatan rangka atap JIS.
Arry Wibowo selaku manajer project Jakarta Propertindo (Jakpro) mengatakan pengangkatan rangka atap bukanlah pekerjaan mudah.
Tantangannya adalah pihaknya memerlukan persiapan yang matang, yang melibatkan multi disiplin ilmu untuk mengangkat rangka atap baja dengan berat 3900 ton.
JIS sendiri mengusung konsep Smart Stadium yang artinya stadion dirancang guna memberikan kemudahan bagi calon penonton yang akan berkunjung ke JIS.
"Stadion ini akan terintegrasi dengan moda tranportasi massal, dan kami akan memanfaatkan aplikasi, jadi pemesanan tiket cukup dari satu platform hp, sehingga memudahkan pengunjung atau penonton untuk memesan tiket. Atau sistemnya nanti taping lewat commuterline, atau LRT, dan sebagainya. Pemesanan tiket lewat aplikasi juga ideal dengan era new normal saat ini," ujarnya.
Lewat aplikasi itu pula, penonton akan dimudahkan untuk mencari kursi, mengingat kapasitas stadion yang mencapai 82 ribu penonton. Tak hanya itu, pengunjung pun dapat memesan makanan atau minuman di aplikasi yang sama nantinya.
Kucuran dana pembangunannya yang mencapai 4,5 triliun, maka dapat dibayangkan apa-apa saja fasilitas JIS nantinya.
"Fasilitas dari JIS ini mengacu pada standar FIFA, baik rumput dari Zoysia Matrella, penerangan, temlat duduk dan lain-lain. Fungsi-fungsi ruang juga kan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang fungsi stadion itu sendiri. Nanti akan dilengkapi dengan ruang hospitality, ruang-ruang corporate box. Nanti mirip dengan fasilitas stadion di eropa, dimana lengkap dengan corporate box. Dibawah area tribun, kami juga manfaatkan untuk area ritel," tambahnya.
Untuk kelembapan udara atau suhu di dalam stadion pun telah dipikirkan matang-matang, dan sudah disimulasi.
Sementara itu, bahan bangunan dari plat metal porforette, tak hanya untuk estetika tetapi juga menunjang sirkulasi udara. Dimana JIS juga akan mendapatkan green building dengan sertifikat level platinum, artinya sangat ramah lingkungan.
Kursi penonton sendiri rencananya menggunakan single seat. Ada tiga tingkatan yang nantinya tersedia, dimana tingkatan ketiga punya kapasitas 39 ribu dari 82 ribu. Sisanya ada di tingkatan 1 dan 2. Namun, bagi penonton yang berada di tribun paling atas (3) tak perlu khawatir.
Arry menjelaskan pihaknya telah mengatur konfigurasi tempat duduk, bagaimana mengatur sudut kenyamanan penonton mulai dari bawah hingga atas.
Untuk informasi kisaran harga tiket, masyarakat mesti bersabar dulu. Informasi lengkap akan disebut saat peresmian nanti.
Sementara itu, ditargetkan Gubernur rampung Desember 2021, Arry menyebut hal tersebut adalah tantangan bagi pihaknya.
"Ini tantangan bagi kami. Jakpro selaku BUMD yang ditugaskan oleh Gubernur DKI Jakarta membangun kawasan olahraga terpadu. Sejauh ini kami masih fokus pada penyelesaian menuju peresmian JIS yang direncanakan oleh Gubernur di akhir tahun ini dengan menghelat pertandingan sepak bola. Kami fokus untuk penyelesaian itu, dengan semangat percepatan," ujarnya.
Dengan bangunan megastruktur yang rumit, Arry menjelaskan pengerjaannya dilakukan secara pararel, mulai dari pengerjaan arsitek, struktur, dan MEP (mechanical electrical plumbing).
Sementara itu, untuk fasilitas parkir, akan sesuai dengan arahan Gubernur mengurai kemacetan lalu lintas, dan edukasi penggunaan moda transportasi umum. Dimana hal ini sesuai pula dengan stadion modern di luar negeri.
"Manajemen lalu lintasnya sudah kami lakukan. Untuk parkir khusus dibawah tribun kami prioritaskan untuk tamu VIP, VVIP, CIP. Jadi skema baru, nuansa baru di Indonesia," tambahnya.
Jakpro sendiri berharap agar penugasan yang diemban mereka membangun JIS dapat dituntaskan sesuai waktu, sesuai amanah gubernur, "tepat waktu, tepat budget, tepat mutu".
Selain itu, keberadaan JIS juga dapat dirasakan sebagai urban regeneration, dimana JIS masuk dalam RPJMD 2017-2022, dimana keberadaan JIS sebagai katalisator urban regeneration dimana nanti menyerap tenaga kerja, membangkitkan ekonomi di Jakarta, dan ada manfaat ke sekitar dengan memberdayakan masyarakat.
Keberadaan JIS juga ditargetkan untuk menjadi destinasi baru yang menarik, khususnya dari sisi sektor pariwisata.
JIS menawarkan ruang terbuka hijau, ruang publik sehingga menjadi fasilitas bagi masyarakat Jakarta.