Hanya saja memang jalan terjal terlihat dijalani Inggris dalam mengarungi turnamen kali ini.
Keberhasilan Inggris lolos ke babak 16 besar sendiri diwarnai rekor yang mengkhawatirkan meskipun berstatus sebagai juara grup.
Meskipun berhasil lolos dengan status juara grup dengan perolehan tujuh poin, Inggris menjadi tim dengan produktifitas gol terendah dalam sejarah.
Dilansir Opta, Inggris tercatat berhasil memuncaki grup dalam kejuaraan Eropa sebanyak tiga kali tepatnya pada tahun 1996, 2012, dan 2020.
Hanya dengan mencetak dua gol saja, Inggris adalah tim dengan skor terendah yang pernah menyelesakan grup dengan status pemuncak klasemen.
Rekor baru yang terlihat memprihatinkan tersebut tentu menjadi PR besar bagi Southgate jika ingin terus bertahan dalam gelaran Euro edisi kali ini.
Dengan potensi lawan yang semakin berat pada babak sistem gugur tentu Southgate harus berpikir lebih keras untuk mempertajam serangan Inggris.
Dan laga melawan Jerman akan menjadi ujian tersendiri bagi lini depan Inggris dalam membobol gawang lawan.
Sementara itu, misi berbeda diusung oleh Jerman yang tercatat telah tiga kali berhasil menjadi juara Euro.
Tugas khusus seakan menjadi beban bagi para punggawa Jerman dalam partisipasinya mengikuti turnamen Euro 2020 yang akan digelar pada tahun ini.
Tantangan khusus yang dimaksud yakni perihal kado terindah sebagai salam perpisahan kepada pelatih mereka, Joachim Loew.
Baca juga: Euro 2020: Pedulikan Jerman, Jurgen Klopp Soroti Skema Formasi Tiga Bek ala Joachim Loew
Seperti yang diketahui Joachim Loew telah mengeluarkan keputusan penting terkait karier kepelatihannya bersama Timnas Jerman.
Pria asli Jerman itu telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Jerman tepat setelah gelaran Euro 2020.
Joachim Loew mengundurkan diri setelah berkarier selama 17 tahun bersama Timnas Jerman.