TRIBUNNEWS.COM - Persaingan untuk memperebutkan posisi utama penjaga gawang Manchester United tampaknya akan kembali berlangsung sengit pada musim depan.
David de Gea yang selama bertahun-tahun menjadi penjaga gawang utama sudah sejak musim lalu mendapatkan saingan lebih berat.
Kehadiran Dean Henderson membuat De Gea seakan dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk bisa mengamankan posisi posisi utama.
Baca juga: Paul Pogba Bongkar Alasan Bisa Tampil Moncer Bersama Prancis Ketimbang Manchester United
Baca juga: Real Madrid Tolak Tawaran Barter Paul Pogba untuk Raphael Varane dari Man United
Posisi De Gea memang rawan tergeser mengingat ada penurun performa yang diperlihatkan oleh sang pemain.
Beberapa blunder dan menurunnya kesigapan dalam mengawali lini pertahanan Manchester United terkadang berujung pada kekalahan tim.
Baca juga: Buruknya Performa Bruno Fernandes di Portugal, Beda Peran dengan di MU, Ronaldo Jadi Faktor
Alhasil Henderson bisa saja menyergap posisi penjaga gawang utama Manchester United pada tahun-tahun mendatang guna mengambil alih posisi De Gea.
Menyikapi hal tersebut, Eric Steele selaku mantan kiper Manchester United melayangkan pendapatnya.
Steele menilai De Gea masih berpeluang mendapatkan kesempatan untuk kembali tampil dalam performa terbaiknya.
Sang mantan percaya De Gea masih akan tetap menjadi penjaga gawang Manchester United pada tahun-tahun mendatang.
"Dia akan bertahan d Manchester United kecuali ada sesuatu yang berubah," ujar Steele dilansir Bongda.
"Dia pasti akan kembali dan memenangkan pertarurangan bertarung melawan Dean Henderson,".
"Saya tdaik berpikir dia akan menganggap dirinya sebagai nomor dua," tambahnya.
Baca juga: Mengungkit Ramalan John Terry soal Potensi Christensen Bersama Chelsea
Salah satu kepercayaan Steele lantaran De Gea memiliki karakter kuat yang bisa membuatnya bisa mempertahankan posisinya.
"Dia bisa kembali ke masa-masa awal kariernya di Manchester United, ketika ia memerintah, menahan bola, dan meninju bola dengan baik," percayanya.
"Jangan lupa De Gea, ia punya karakter kuat dan memiliki kecerdasan sekaligus teknik yang cukup untuk menjadi andalan," tegasnya.
Pada musim lalu, De Gea tercatat tampil dalam 36 laga dan mencatatkan 12 cleansheet dan kebobolan 46 gol.
Salah satu performa terbaiknya kala bertanding melawan AS Roma pada laga leg kedua semifinal Liga Eropa.
Hanya saja memang pengalaman buruk juga didapatkan De Gea kala gagal mengeksekusi tendangan penalti yang berujung kekalahan Manchester United di final Liga Eropa 2020/2021.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)