Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Timnas Vietnam lolos ke babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2022 disambut dengan kondisi tak ideal yang dihadapi para pemainnya.
Atas kondisi tersebut, seorang pilar Timnas Vietnam, Nguyen Tien Linh mengaku frustasi tentang keadaan seusai timnya bisa lolos.
Timnas Vietnam berhasil menjadi satu-satunya perwakilan negara Asia Tenggara yang berhasil lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Skuad Park Hang-seo memastikan diri lolos dengan predikat runner up terbaik usai kalah dari Timnas Uni Emirat Arab di laga terakhirnya.
Baca juga: Jadwal dan Head to Head Timnas Indonesia Vs Taiwan di Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023
Setelah merampungkan perjalanan kompetisinya di Dubai, salah satu pemain Vietnam, Nguyen Tien Linh justru mengaku sangat frustasi.
Namun, bukan masalah kompetisi, Nguyen mengaku frustasi dengan kondisi latihan di masa karantina.
Para pemain Timnas Vietnam memang kini tengah melakukan karantina di hotel usai kembali dari berkompetisi di Dubai.
Nguyen menuturkan jika dalam masa karantina ini mereka bercanda satu sama lain jika rasanya seperti berada dalam penjara.
"Kami sering menggoda satu sama lain bahwa jenis isolasi ini seperti dalam penjara, berada dikelilingi empat dinding. Tapi, pandemi harus diterima. Keamanan yang utama, berdasarkan kalender, hari ini adalah batas waktu untuk masa karantina. Aku baru bertanya ke bagian depan kapan aku akan meninggalkan hotel, tapi mereka belum tahu. Tim masih menunggu, pemain-pemain semua tak sabar untuk keluar," jelasnya.
Baca juga: Vietnam Berpotensi Jumpa Dua Raksasa Asia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022
Saat ditanya soal kondisinya, Nguyen mengakui jika dia masih berlatih dua kali sehari di hotel.
Tapi intensitas pelatihannya tidak cukup jadi itu sangat frustasi baginya, ia juga ingin kembali bisa menyentuh bola bukan hanya berlatih di dalam hotel saja.
Baca juga: Lolos ke Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2022, Vietnam Bisa Dapat Mimpi Buruk dari Jepang dan Korsel
"Ruangan hotel memiliki treadmill dan matras olahraga untuk pemain, kebanyakan kami berlatih sendiri. Sesekali, pelatih Park Hang Seo juga mengirimkan rencana pelajaran (pelatihan). Aku berlatih dua kali sehari, pagi dan sore. Tapi sungguh, volumenya tidak cukup dibandingkan dengan normalnya. Kami adalah pemain, jadi kami harus berlatih dengan intensitas tinggi dan banyak bergerak. Sekarang volumenya idak cukup sehingga sangat membuat frustasi. Kami semua ingin berada di lapangan dan menyentuh bola," jelas Nguyen Tienh Linh.
Selain merasa frustasi karena tidak bisa berlatih dengan normal, ia juga mengeluhkan makanan yang tidak bisa dia nikmati rasanya karena masih dalam kondisi di karantina.
"Datang ke sini untuk makan makanan Vietnam, aku juga suka itu, tapi situasi karantina, makanan dibatasi, bilang itu enak tidaklah tepat," jelasnya.