TRIBUNNEWS.COM - Partai klasik yang mempertemukan Inggris melawan Jerman pada laga lanjutan Euro 2021 babak 16 besar diwarnai dengan 'noda' yang dimiliki kedua tim.
Big match Inggris vs Jerman Euro 2021 akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Selasa (29/6/2021) pukul 23.00 WIB.
Bukan menjadi rahasia lagi jika pertemuan Inggris vs Jerman ini sudah sangat dinanti-nantikan oleh para penggila sepak bola di seluruh penjuru dunia karena rivalitas yang lumayan mengakar.
Bahasan mengenai partai klasik Inggris vs Jerman sudah muncul setelah mereka dipastikan bersua pada 16 besar, yakni ketika Der Panzer hanya imbang 2-2 dengan Hungaria.
Hasil tersebut membuat anak asuh Joachim Low lolos dari Grup F sebagai runner-up di bawah Prancis.
Baca juga: Inggris Tak Punya Otot di Lini Tengah, Michael Ballack Yakin Jerman Lolos ke Perempat Final Euro
Baca Juga: Prediksi Tim Tak Lolos ke Perempat Final Euro 2021 - Rontoknya para Jagoan, Ada Inggris dan Portugal
Pertemuan Inggris kontra Jerman membuka kembali sejumlah catatan, termasuk head to head yang dimiliki oleh kedua tim.
Jika kita lihat dari statistik pertemuan kedua tim, Jerman hanya unggul tipis dengan 15 kemenangan.
Sementara Inggris sudah 13 kali mengalahkan Jerman, adapun empat pertandingan lain berakhir imbang.
Andai kita berkaca dari rekor pertemuan kedua tim, Jerman pantas diunggulkan.
Pasalnya Der Panzer hanya kalah satu kali dari Inggris dalam pertemuan kompetitif.
Kekalahan itu terjadi pada final Piala Dunia 1966 di Wembley, ketika Inggris menang 4-2 lewat babak tambahan.
Setelah itu Jerman hampir selalu membuat Inggris merana di pertandingan kompetitif, bahkan di Wembley sekalipun.
Namun mari lupakan sejenak statistik pertemuan kedua tim, di mana ada hal yang lebih penting untuk disorot dari Jerman dan Inggris.
Baik Der Panzer maupun The Three Lions memiliki torehan yang sama-sama minornya ketika menapak ke babak 16 besar Euro 2021.
Inggris boleh saja lolos ke 16 besar sebagai juara grup F. Akan tetapi ada catatan minor menyelimuti tim besutan Gareth Soutghate ini.
Berdasarkan data dari laman Flashscore, Inggris dalam tiga pertandingan fase grup hanya membukukan dua lesakan saja.
Padahal pada papan akhir klasemen grup F, Inggris membukukan tujuh poin.
Torehan ini membuktikan bahwa ada yang salah dari permainan Timnas Inggris, khususnya di lini penyerangan.
Tiga laga dan hanya menorehkan dua gol bukan menjadi gambaran yang tepat bagaimana kekuatan tim yang termasuk unggulan pada turnamen empat tahunan ini.
Timnas Inggris dihuni banyak pemain muda yang memiliki kualitas permainan mumpuni.
Gareth Southgate memiliki Jadon Sancho, Phil Foden, Raheem Sterling hingga Kalvin Phillips.
Di sisi lain nama Harry Kane adalah tukang gedor pertahanan tim lawan yang tak perlu disangsikan kembali ketajamannya.
Namun sejauh ini fakta membuktikan lini depan Inggris sangatlah tumpul untuk merobek jala lawan. Hal ini jelas menjadi evaluasi bagi Southgate sebagai juru kemudi.
Untungnya, Inggris memiliki sisi lain yang dapat diandalkan yakni pertahanan kokoh dan solid.
The Three Lions selama fase grup belum sekalipun terkoyak jala gawangnya alias menorehkan cleansheet.
Akan tetapi Harry Maguire dkk tidak bisa adem ayem begitu saja ketika bersua dengan jerman yang memiliki deretan pemain jempolan.
Berpindah ke Der Panzer, di mana tim asuhan Joachim Low ini diibaratkan sebuah kapal, maka Timo Werner dkk tengah limbung.
Memiliki skuat mentereng dan dipenuhi talenta kelas wahid tak membuat Jerman sepanjang fase grup digdaya.
Der Panzer memang tergabung dalam grup neraka, namun skuat mumpuni nyatanya tak bisa menjamin Jerman tampil superior ketika bersua lawan seperti Prancis maupun Hungaria.
Tercatat dari tiga pertandingan fase grup, Jerman memang memiliki lini serang yang lebih baik jika dikomparasikan dengan Inggris.
Timo Werner dkk sukses membubuhkan enam gol. Jika di rata-rata per pertandingan Der Panzer bisa menorehkan dua lesakan.
Namun jeleknya, lini pertahanan Jerman tak bagus-bagus amat.
Memiliki lini penyerangan yang mumpuni tak diikuti dengan pertahanan yang solid. Jala Manuel Neuer dari tiga pertandingan sudah terkoyak sebanyak empat kali.
Hal ini menandakan kedua tim memiliki catatan yang sama-sama minor.
Adalah hal yang wajar jika Inggris dan Jerman dikatakan payah jika ditinjau kembali dengan skuat yang dimiliki.
Berita terkait Euro 2021 lainnya
(Tribunnews.com/Giri)