TRIBUNNEWS.COM - Ajang Euro 2021 menjadi pentas terakhir Joachim Low bersama Timnas Jerman.
Ia menyudahi petualangan selama 15 tahun mendampingi Jerman di berbagai ajang.
Joachim Low pun mulai blak-blakan terkait karier panjangnya bersama timnas berjuluk Die Mannschaft itu.
Pria berusia 61 tahun itu masih menyimpan penyesalan tentang apa yang terjadi dengan Mesut Ozil.
Baca juga: Euro 2021: Inggris Tak Asing dengan Striker Mandul, Harry Kane Bukan yang Pertama
Ia menyayangkan keputusan Mesut Ozil yang secara mengejutkan mundur membela Jerman pada 2018 lalu.
Padahal, eks pemain Arsenal itu merupakan bagian penting dari Der Panzer selama beberapa tahun ke belakang.
Ia bahkan ikut mengantar negara yang diperintah oleh Angela Merkel itu menjadi juara Piala Dunia pada 2014 lalu.
Low mengaku sedih dengan tuduhan rasisme yang ada di timnas Jerman yang terlontar dari mulut sang pemain.
Baca juga: Head to Head dan Data Statistik Jelang Ukraina vs Inggris di Perempat Final Euro 2021
"Itu adalah sebuah kekecewaan yang sangat besar," ungkap Joachim Low dikutip dari Marca.
"Akan ada waktunya ketika kami akan duduk bersama dan bertemu lagi."
"Kami akan membicarakan hal baru dan mengesampingkan semuanya."
"Dia dahulu adalah pemain yang penting untuk kami," sambungnya.
Diketahui, keputusan Mesut Ozil untuk mundur dari Timnas Jerman di tahun 2018 lalu cukup mengejutkan.
Satu di antara faktor yang membuat pensiunnya Ozil menjadi pergunjingan adalah adanya isu rasisme.
Pemain yang kini merumput di Turki itu menganggap Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) bersikap rasis kepadanya.
Anggapan serupa pun ia alamatkan pada presiden DFB saat itu, Reinhard Grindel.
"Perlakuan yang saya dapatkan dari DFB dan pihak lainnya membuat saya tidak ingin lagi mengenakan seragam Timnas Jerman," ucap Ozil.
"Saya merasa sudah tidak diinginkan dan segala yang sudah saya raih sejak debut di tahun 2009 seakan dilupakan begitu saja," pungkasnya.
Ia sedikit merinci tentang dugaan perlakuan rasisme yang dilakukan DFB dan presidennya.
"Di mata Grindel dan pendukungnya, saya seorang warga Jerman jika saya menang," kata Ozil.
"Tetapi saat saya kalah, saya adalah seorang imigran," tutupnya.
Berita terkait Euro 2021 lainnya
(Tribunnews.com/Guruh)