TRIBUNNEWS.COM - Berbagai hasil mengejutkan diiringi fakta menarik telah mewarnai perhelatan Euro 2021 yang telah memasuki fase perempat final.
Tersingkirnya Prancis, Portugal, Belanda, hingga Jerman menjadi pemandangan terakhir yang terlihat di babak 16 besar.
Sebelum itu, momen dramatis kelolosan Denmark telah mewarnai keseruan laga khususnya di babak penyisihan grup.
Tentu masih banyak kejutan yang diharapkan bisa terjadi pada fase perempat final Euro 2021 yang akan digulirkan tepatnya pada hari Jumat, 2 Juni 2021, besok malam.
Terdapat dua hal yang berpotensi menjadi kejutan kembali pada babak perempat final Euro 2021.
Baca juga: Alasan Kegagalan Jerman Berprestasi di Euro 2021: Eksploitasi Sayap hingga Rawan Serangan Balik
Baca juga: Unai Simon, Pahlawan Baru Spanyol di Euro 2021, Sukses Geser De Gea ke Bangku Cadangan
Pertama, potensi ulang keajaiban Swiss dalam mengarungi turnamen yang digelar setiap empat tahun tersebut.
Kelolosan dramatis Swiss melaju perempat final memang menyisakan cerita menarik tersendiri bagi para pecinta sepak bola.
Lolosnya Swiss terasa tak biasa mengingat mereka berhasil menyingkirkan Prancis selaku unggulan utama secara dramatis.
Baca juga: Kejutan Swiss di Euro 2021, Kecerdasan Petkovic dan Kekompakan Jadi Kunci
Swiss secara mengejutkan mampu menyingkirkan Prancis pada babak 16 besar Euro 2021, Senin (29/6/2021) lalu.
Berlangsung di Arena National, Swiss mampu bangkit dari ketertinggalan 3-1 menjadi 3-3 pada babak normal.
Hasil imbang itu akhirnya membuat laga harus diselesaikan lewat adu penalti.
Kegagalan Kylian Mbappe mengeksekusi bola dalam adu penalti membuat Prancis harus terhenti langkahnya.
Misi Prancis untuk mengawinkan gelar juara Piala Dunia dengan Euro dipastikan gagal total dalam kesempatan kali ini.
Prancis harus kalah dengan skor 4-5 (adu penalti) setelah bermain imbang 3-3 melawan Swiss di babak perpanjangan waktu.
Performa ajaib Swiss bisa terulang kembali pada babak perempat final mengingat mereka akan bertemu dengan Spanyol.
Laga melawan Spanyol menjadi kesempatan bagi Swiss untuk mengulangi lagi momen keajaiban tersebut.
Dengan belum stabilnya permainan Spanyol dan rawannya tingkat kebobolan membuat Swiss punya peluang menyingkirkan lawannya tersebut.
Dengan semangat pantang menyerah dan kolektifitas tim membuat Swiss tak bisa dipandang remeh begitu saja sebagai satu kesatuan tim.
Kedua, laga perempat final juga berpeluang menjadi panggung utama bagi bomber andalan Ceko, Patrik Schick.
Eks penyerang asal AS Roma itu saat ini tercatat telah mengoleksi empat gol bersama Ceko.
Empat gol yang diciptakan Schick masing-masing dihasilkan kala melawan Skotlandia (2 gol), Kroasia (1 gol), dan Belanda (1 gol).
Baca juga: Makna Laga Belgia vs Italia: Duel Penentu Arah Perburuan Gelar Juara Euro 2021
Baca juga: Mengulas Sepak Terjang Jerman Usai Kenangan Pahit di Euro 2021, Era Baru Bersama Hansi Flick
Satu-satunya laga yang memaksa Schick tidak bisa mencetak gol ketika Ceko menghadapi Inggris pada laga pamungkas Grup D Euro 2020.
Kini, Shcick memiliki peluang besar untuk mengambil alih posisi puncak klasemen dengan tersingkirnya Cristiano Ronaldo (Portugal) di babak 16 besar.
Ditambah, Ceko akan menghadapi lawan yang cukup seimbang pada babak berikutnya yakni Denmark.
Laga melawan Denmark pun berpeluang menjadi panggung bagi Schick untuk memamerkan ketajamannya kembali di depan gawang lawan.
Schick memiliki inspirasi untuk merebut sepatu emas seperti yang pernah dilakukan oleh pendahulunya, Milan Baros.
Baros tercatat pernah menjadi top skor Euro edisi tahun 2004 kala membantu Ceko melangkah ke semifinal.
Keberhasilan Baros mencatatkan diri sebagai top skor turnamen Euro bisa dijadikan inspirasi Schick untuk mengulangi hal yang sama nantinya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)