TRIBUNNEWS.COM - Kebolehan seorang Romelu Lukaku dalam menjebol jala tim-tim lawan di Liga Italia tak perlu diragukan kembali bersama Inter Milan.
Romelu Lukaku memiliki performa yang menawan bersama Nerazzurri dalam dua musim pertamanya di Liga Italia.
Pada awal kedatangan, Lukaku langsung menjelma predator ulung bagi lini serang Nerazzurri.
Baca juga: Kisah Penolakan Marco Verratti kepada AC Milan Gegara Ikut Turnamen Sekolah
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung 8 Besar Euro 2021: Swiss vs Spanyol Live RCTI, Ini Cara Nonton Mola TV di HP
'
Di bawah komando Antonio Conte, Lukaku berhasil menyumbangkan 23 gol di Serie A.
Lukaku membuktikan bukan sosok one wonder season bersama Inter Milan. Di tahun keduanya ia bahkan tampil lebih baik.
Tak cukup membantu Inter Milan meraih gelar Scudetto Liga Italia ke-19nya, namun bomber Belgia itu sukses menjadi pesaing terdekat Cristiano Ronaldo dalam perburuan gelar top skor.
Meskipun akhirnya status Capocanonierre jatuh ke Ronaldo, namun Lukaku berhasil menorehkan 24 lesakan di Serie A pada musim 2020/2021.
Kondisi ini membuat nama Romelu Lukaku menjadi bomber utama yang wajib diperhatikan oleh klub-klub Serie A di musim mendatang.
Di sisi lain, tim-tim Liga Italia mendapatkan bocoran dari juru taktik Shakthar Donetsk, Luis Castro bagaimana cara membuat seorang Romel Lukaku mati kutu.
Sebagai catatan saja, Shakthar Donetsk berhasil membuat Inter Milan tak bertaji dalam dua pertemuan terakhir kedua tim.
Terjadi di Liga Champions 2019/2020, klub asal Ukraina tersebut sukses membuat Inter Milan tak berhasil mengoyak jala gawang mereka dalam dua kali pertemuan.
Luis Castro pun membeberkan bagaimana cara timnya kala itu berhasil membuat Lukaku tak bertaji sama sekali.
"Bagaimana cara menghentikan Lukaku?, pertama yang harus diperhatikan ialah Romelu Lukaku merupakan pemain yang sulit untuk dihentikan."
"Ia selalu bermain menggunakan tubuh dan tangannya untuk menghadang pemain bertahan lawan menghentikan pergerakannya," terang Luis Castro, dikutip dari laman Fc Inter News.
"Jika pemain bertahan memberikan waktu untuk menguasai bola, saya yakin dia (Lukaku) akan menghancurkan anda," terangnya menambahkan.
Usut punya usut, Luis Castro memilih untuk mematikan pemain yang menjadi 'pelayan' Lukaku.
"Bagi saya, yang terpenting untuk menghentikan Lukaku terletak siapa yang menjadi pelayannya," lanjutnya./
"Saya memilih untuk menghentikan arus bola dari pemain yang melayaninya."
"Jika anda melakukan marking kepada Lukaku, itu tidak cukup."
"Oleh karena itu, saat bersua Inter Milan lalu saya memilih untuk menekan Marcelo Brozovic, dan terbukti cara tersebut jitu untuk menghentikan lini serang Inter Milan mencetak gol."
Rahaisa ini jelas menjadi warning tersendiri bagi Inter Milan dan berkah untuk tim-tim Serie A.
Satu di antara cara mengurangi rasio maupun peluang Lukaku mencetak gol ialah mematikan barisan gelandang ataupun pemain yang menyuplai lairan bola kepada sang bomber.
Romelu Lukaku sendiri saat ini masih menunaikan tugas negara bersama Belgia di Euro 2021.
Striker Inter Milan ini sudah melesakkan tiga gol. Pundi-pundinya masih bisa bertambah mengingat Belgia msih berlaga di babak perempat final turnamen empat tahunan ini.
(Tribunnews.com/Giri)