TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG- Timnas Swiss harus kehilangan pemain penting mereka, Granit Xhaka dalam pertandingan menghadapi Spanyol di babak perempat final.
Sosok gelandang sentral yang menjadi pengatur keseimbangan, Granit Xhaka. Kapten Swiss ini terkena akumulasi kartu hingga tak boleh bermain.
Ini menambah rapuh pertahanan Swiss yang dinilai kurang kokoh. Swiss tak punya pertahanan yang terlalu tangguh. Terbukti setelah mereka kebobolan delapan gol dalam empat pertandingan.
Meski demikian, mereka siap berjuang keras. Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic mengatakan pemainnya siap memberikan 120 persen.
"Duel melawan Prancis hampir terlalu emosional. Semua pemain saya memberikan 120 persen. Itu mungkin salah satu permainan terbaik tim saya. Kami akan membutuhkan penampilan serupa melawan Spanyol di perempat final," katanya.
Swiss memang tak punya pemain menonjol seperti Antoine Griezmann, Karim Benzema, atau Kylian Mbappe dari Prancis.
Tapi Spanyol harus bersiap melakoni malam yang panjang, dan melelahkan melawan tim La Nati yang penuh disiplin di bawah asuhan Vladimir Petkovic.
Spanyol dan Swiss sama-sama berhak percaya diri bakal jadi pemenang dalam duel perempatfinal Euro 2020 di Stadion St Petersburg, Jumat (2/7) malam nanti.
Dan, pola permainan rapi, disiplin, cenderung bertahan seperti itulah yang justru dibenci oleh Matador.
Skuat asuhan Luis Enrique ini dibuat frustrasi menghadapi pola bertahan yang diterapkan Swedia, dan Polandia di penyisihan grup terdahulu.
"Melawan tim yang duduk diam bertahan adalah hal tersulit dalam sepak bola," kata Pelatih Spanyol, Lui Enrique.
Untungnya, di atas kertas, Swiss tak punya pertahanan yang terlalu tangguh. Terbukti setelah mereka kebobolan delapan gol dalam empat pertandingan.
Gawatnya lagi, mereka kehilangan gelandang sentral pengatur keseimbangan, Granit Xhaka. Kapten Swiss ini terkena akumulasi kartu hingga tak boleh bermain.
Formasi 3-4-1-2 yang diterapkan Petkovic bisa membuat mereka ekstra bertahan menjadi 5-3-2, dan itu bakal membuat para penyerang Spanyol kehilangan ruang di sepertiga akhir.
Ujung tombak Swiss, Haris Seferovic sewaktu-waktu bisa menjadi ancaman untuk skema umpan silang dari sayap.
Bek jangkung ini mencetak dua gol lewat sundulan kontra Prancis.
Dan itu menjadi ancaman serius untuk duo bek tengah Spanyol, Aymeric Laporte, dan Pau Torres yang nilainya dalam urusan duel udara tak terlalu bagus.
Sebelumnya, gawang Spanyol dibobol lewat skema sundulan oleh duo penyerang jangkung, Robert Lewandowski dari Polandia, dan Mario Pasalic dari Kroasia.
Menurut Kiper Spanyol, Unai Simon, Swiss sama berbahayanya, seperti juga Prancis.
“Ini perempat final, kami tidak bergantung pada lawan kami, kami bergantung pada diri kami sendiri. Kami bermain untuk memenangkan Euro ini dan kami tidak keberatan siapa pun lawan kami. Untuk bisa juara, kami harus menghadapi tim terbaik, " ujarnya kepada wartawan dikutip dari Reuters.
Simon membuat gol bunuh diri fatal kontra Kroasia. Umpan balik dari Pedri gagal ditahan dengan kakinya, yang menjadi gol bunuh diri dari jarak terjauh dalam sejarah Euro.
Namun, menurutnya karakter juara dari tim telah membuat mereka bisa bangkit dari gol bunuh diri itu, dan memukul balik Kroasia.
“Para veteran selalu memberi tahu kami bahwa turnamen besar dimenangkan oleh tim, bukan seorang pemain, dan kami adalah tim. Saya tidak tahu seberapa jauh kami akan melangkah, tetapi semua orang dapat melihat betapa bersatunya kami," ujarnya.
Vladimir Petkovic, pelatih Swiss siap memberikan 120 persen. "Duel melawan Prancis hampir terlalu emosional. Semua pemain saya memberikan 120 persen. Itu mungkin salah satu permainan terbaik tim saya. Kami akan membutuhkan penampilan serupa melawan Spanyol di perempat final," katanya.
Sementara Luis Enrique, pelatih Spanyol siap menghadapi Swiss dengan permainan yang gila-gilaan. "Saya siap untuk bermain gila-gilaan lagi seperti saat mengalahkan Kroasia 5-3. Kami akan tetap bermain dengan cara yang sama. Tak akan main bola-bola panjang, tak akan main bertahan. Kami hanya akan berusaha menguasai bola selama mungkin, dan bermain," ucapnya.
CARA BERLANGGANAN MOLA TV DI HP NONTON PIALA EURO 2020
1. Download Aplikasi Mola TV di APP Store atau PlayStore
2. Login/daftar akun Mola TV.
3. Setelah melakukan Login pada halaman pertama pilih menu profil.
atau langsung pilih menu "Beli Akses"
4. Pilih paket berlangganan dengan mudah dan sesuai keinginan.
- Beli yang Paket Nonton Euro Unlimited Rp 25.000/Season
- Konten yang bisa dinikmati yaitu : Mola Movies, Living, Kids Sport (Includes Euro)
- Perangkat bisa diakses di Web Browser (Desktop dan PC), Mobile phone app (Android dan iOS)
- Hanya 1 perangkat bersamaan
- Paket akan aktif dari 5 Juni hingga 20 Juli 2021
5. Klik 'Beli Paket'
6. Centang telah setuju syarat dan ketentuan dan klik 'Pilih Metode Pembayaran'
7. Pilih salah satu metode pembayaran melalui E-Wallet (OVO, Go-Pay dan ShopeePay), Bank Transfer, Virtual Account, Credit Card dan Over The Counter.
Jika melalui OVO Periksa kembali data pembayaran OVO Anda sebelum melanjutkan transaksi.
Anda akan mendapatkan pembayaran yang akan di gunakan untuk membayar transaksi ini di berbagai channel pembayaran OVO.
Kode Pembayaran akan keluar setelah anda menekan tombol "Continue".
8. Klik 'Bayar'
9. Selesai kamu sudah mengaktifkan paket berlangganan Paket Nonton Euro Unlimited di HP
Live MNC Grup
Pertandingan Euro 2020 juga bisa saksikan secara live siaran langsung melalui MNC Grup.
MNC Group melalui media televisi free to air yang dimiliki yakni RCTI, MNCTV dan INEWS akan menyajikan pertandingan terbaik UEFA EURO 2020 secara gratis.
Ada 39 pertandingan yang bisa disaksikan secara gratis melalui MNC Group.
Sedangkan sisanya, sebanyak 12 pertandingan hanya bisa disaksikan dengan cara berlangganan di televisi berbayar yang masuk ke dalam bagian MVN (MNC Vision Network), seperti MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play.
Adapun harga paket nonton Euro 2020 yang ditawarkan melalui MVN ini mulai dari Rp 99.000 dengan keuntungan yang berbeda tiap layanan yang dipilih.