Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengatakan pihaknya sangat memaklumi penundaan Liga 1 lantaran kasus Covid-19 yang meningkat pesat akhir-akhir ini.
Hanya saja setelah ini, dirinya meminta kepada pengelola Liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk bisa memahami keperluan klub-klub lantaran penundaan selama satu bulan tentunya bakal menghabiskan biaya lagi untuk persiapan.
“Ya kita mau tidak mau harus terima (Liga ditunda-red), kemudian PSSI dan PT LIB harus membicarakan kompensasi kepada klub-klub, jadi itu saja,” kata Rahmat saat dihubungi Tribunnews, beberapa waktu lalu.
“Yang penting sekarang PSSI dan PT LIB memahami bahwa penundaan ini kan kita mengalami kerugian, bahwa PT LIB juga tidak menghendaki penundaan ini ya kita sama-sama pahami, tapi kan kita harus bicara soal bisnis klub, soal kerugian klub nanti di managers meeting atau dipertemukan selanjutnya kita harus membicarakan hal itu,” jelasnya.
Untuk saat ini, Rahmat meminta kepada PT LIB agar kiranya bisa mengeluarkan subsidi tahap pertama yang dijadwalkan diberikan pada 1 Juli.
Besaran subsidi Rp 400 juta itu dikatakannya bisa membantu Persiraja dalam melakoni pesiapan.
“Menyangkut kompensasi, harusnya besok kita sudah terima tahap pertama kan per 1 Juli. Nah paling tidak kita menuntut itu bisa dipenuhi dulu sama LIB sehingga bisa menutupi klub berdarah-darah selama ini kan, besaran tahap pertama itu kalau tidak salah 400 juta, kalau itu saja bisa dikeluarkan, itu bisa membantu klub loh, kita bisa bernafas lagi, kan sekarang ini susah kita,” jelasnya.
Seperti diketahui, penundaan Liga 1 dalam surat BNPB yang diberikan kepada PSSI dan PT LIB tertera hingga akhir Juli.
Direktur Utama PT LIB, Sudjarno sebelumnya mengatakan usai pengumuman penundaan Liga, pihaknya bakal menjalin komunikasi dengan klub-klub Liga 1, salah satu pembahasannya mengenai kompensasi.