TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jorge Mendes selaku agen Cristiano Ronaldo dilaporkan akan meminta perpanjangan kontrak kliennya di Juventus.
Hal itu seiring dengan masuknya Massimilliano Allegri untuk menggantikan Andrea Pirlo di kursi pelatih.
Di bawah Massimilliano Allegri, Ronaldo akan mencoba berjuang lagi untuk meraih segalanya dan menambah rekornya yang tak ada habisnya.
Massimilliano Allegri sendiri bukan merupakan sosok pelatih yang asing untuk Cristiano Ronaldo.
Keduanya pernah bekerja sama di Juventus selama semusim pada 2018-2019 sebelum Massimilliano Allegri mundur dari jabatannya.
Sementara itu, Direktur Olahraga Juventus, Federico Cherubini, juga menampik rumor kepergian Cristiano Ronaldo.
"Belum ada sinyal dari Ronaldo, dan tidak ada tanda-tanda dari Juventus dalam hal ini. Musim lalu dia mencetak 36 gol dalam 44 pertandingan. Kami senang Cristiano akan bergabung dengan tim segera setelah dia menyelesaikan liburannya," kata Cherubini.si berubah 180 derajat.
Seperti diketahui, kontrak Cristiano Ronaldo bersama I Bianconeri akan berakhir pada Juni 2022, artinya hanya menyisakan 12 bulan lagi.
Selama tiga musim berseragam Juventus, Ronaldo telah mencetak 101 gol, memenangkan dua gelar Liga Italia dan Coppa Italia.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Ronaldo akan memperpanjang kontrak bersama Juventus.
Alhasil, megabintang asal Portugal itu santer diisukan akan meninggalkan Juventus pada bursa transfer musim panas ini.
Ronaldo telah dikaitkan dengan kepulangannya ke Manchester United, sedangkan PSG dikabarkan tengah memantau situasi.
Teranyar, ia dikaitkan dengan Barcelona menyusul mimpi besar Joan Laporta untuk menyatukan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Spekulasi soal bakal hengkangnya Cristiano Ronaldo dari Turin tidak terlepas dari hasil buruk Juventus di musim lalu.
Juventus dipaksa kehilangan gelar juara Liga Italia yang telah mereka raih selama sembilan musim terakhir.
Selain itu, Juventus secara mengejutkan harus tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari FC Porto.
Kendati demikian, teka-teki seputar masa depan Cristiano Ronaldo tampaknya berpotensi berubah 180 derajat.
Alih-alih hengkang, Cristiano Ronaldo justru berpotensi memperpanjang kontraknya dengan Si Nyonya Tua.
RAMALAN SI KURA-KURA di PARTAI SEMIFINAL EURO 2020
Nah, usai membahas spekulasi apakah Cristiano Ronaldo bertahan di Juventus, ada baiknya kita coba mengikuti 'ramalan' seekor kura-kura di perhelatan semifinal Euro 2020
Kira-kira siapa melaju ke partai puncak?
Usai menebak dengan akurat hasil seluruh pertandingan babak perempat final Euro 2020, seekor kura-kura bernama Super Turtle kembali memberikan prediksinya.
SILAHKAN DIKLIK: https://www.youtube.com/watch?v=RYbkE2YgEXc
Sang kura-kura memberikan prediksinya untuk dua pertandingan di babak semifinal dalam video yang diunggah dari kanal YouTube bernama Super Turtle Predictions.
Laga semifinal pertama akan mempertemukan Italia melawan Spanyol di Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB.
Laga ini diprediksi bakal berlangsung ketat mengingat kedua tim dianggap memiliki rivalitas yang kental.
Laga nanti akan menjadi pertemuan ke-38 bagi kedua negara di semua ajang, termasuk laga persahabatan.
Dari 38 pertemuan tersebut, Spanyol sementara unggul dengan memenangkan 13 laga, 11 kali kalah, dan sisanya imbang.
Sedangkan dalam lima pertemuan terakhir, Spanyol memiliki 2 kemenangan, 2 hasil imbang dan hanya sekali kalah melawan Italia.
Adapun pertemuan terakhir kedua negara terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2018.
Saat itu keduanya bermain imbang 1-1 pada pertemuan pertama di Italia, dan di leg kedua Spanyol menang 3-0 di kandang.
Meski secara rekor pertemuan Spanyol lebih superior, tetapi kura-kura super justru menebak Italia akan menang di laga nanti.
Sementara itu, laga semifinal kedua akan mempertemuan Inggris melawan Denmark di stadion yang sama sehari kemudian.
The Three Lions telah membuktikan kelasnya melalui setiap pertandingan di Euro 2020 sebelum memasuki semifinal.
Sedangkan jalan Denmark ke semifinal tidak terlalu sulit ketika mereka hanya menghadapi Wales dan Republik Ceska.
Secara total, keduanya telah bertemu sebanyak 21 kali di mana Inggris memiliki 12 kemenangan, 5 seri dan hanya kalah 4 kali.
Sedangkan dalam 5 pertemuan terakhir Inggris versus Denmark, masing-masing tim memiliki 2 kemenangan, dan satu kali imbang.
Adapun untuk laga ini, prediksi kura-kura super tidak jauh beda dengan prediksi kebanyakan pakar.
Kura-kura meramalkan bahwa Inggris akan menang atas Denmark dan memenangkan tiket untuk bermain di final Euro tahun ini.
Dengan begitu, Italia dan Inggris bakal saling berhadapan di babak final berdasarkan prediksi kura-kura super.
Menarik untuk dinantikan apakah prediksi sang kura-kura tersebut tepat, atau justru sebaliknya.
KUBU INGRIS
Sementara itu dari kubu Timnas Inggris, Pelatih Gareth Southgate, bertekat untuk mengakhiri kutukan semifinal menjelang laga melawan Denmark.
Timnas Inggris bakal menjajal kekuatan timnas Denmark dalam babak semifinal Euro 2020.
Laga keduanya akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, Kamis (8/7/2021) dini hari WIB.
Inggris melaju ke semifinal setelah mengandaskan Ukraina, sedangkan Denmark lolos usai menyingkirkan Republik Ceska.
Bermain di depan publik sendiri, The Three Lions tentu memiliki keuntungan untuk bisa meraih kemenangan.
Akan tetapi, mereka tidak boleh meremehkan Tim Dinamit yang semakin hari permainannya semakin kompak.
Apalagi, dalam lima pertamuan terakhir Inggris versus Denmark, kedua tim sama-sama berbagi dua kemenangan.
Di samping itu, skuat asuhan Gareth Southgate juga dihantui kutukan di babak semifinal Euro.
Tercatat, Inggris selalu tersingkir dalam tiga semifinal yang mereka capai sejak meraih trofi Piala Dunia 1966.
Sebelumnya, Southgate juga berhasil mengantarkan Inggris melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2018.
Sayang, timnya harus tersingkir setelah kalah di babak perpanjangan waktu melawan Kroasia, dengan skor 2-1.
Itu menyamai laju Inggris ke empat besar di Italia 1990 dan merupakan penampilan terbaik mereka di Piala Dunia sejak 1966.
Namun, kala itu mereka juga kandas usai dikalahkan Jerman Barat melalui babak adu penalti usai bermain imbang 1-1.
Enam tahun kemudian, tepatnya di Euro 1996 Southgate merasakan kekalahan semifinal pertamanya.
Ia gagal mengeksekusi tendangan penalti terakhir saat Jerman melaju dan akhirnya memenangkan turnamen.
Oleh karena itu, Southgate kini bertekad untuk menebus kesalahannya di masa lalu sekaligus mengakhiri kutukan semifinal.
"Kami telah mengakhiri begitu banyak kutukan atau hambatan yang dirasakan, dan saya merasa kelompok pemain ini akan merasa ini hanyalah tantangan berikutnya," kata Southgate.
“Saya kira bagian yang menarik bagi kami adalah kami tidak akan merasa benar-benar puas jika itu hanya semifinal bagi kami."
"Sedangkan mungkin tiga tahun lalu meskipun ada kekecewaan besar setelah semifinal, ada perasaan bahwa kami akan datang," tambahnya.
sumber: